Miniarti

Miniarti, S.Pd.I Mengajar di TK Dharma Wanita Persatuan Banggai di Ibu Kota Kabupaten Banggai Laut, sebuah pulau yang terletak di kepulauan Banggai, Provinsi S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maaf ... Aku Memilih Setia (Bagian 16)

Maaf ... Aku Memilih Setia (Bagian 16)

Benar saja dugaan Ibu Arman. Tanpa sengaja Lasmi menemukan secarik kertas struk bukti transferan dari balik buku rekening suaminya, ketika Ia mengecek saldo terakhir tabungan keluarga mereka. Ia hanya ingin memastikan bahwa saldo mereka cukup untuk biaya melahirkan dan juga persiapan aqiqahan calon bayinya jika selamat melahirkan nanti.

Lasmi memungut kertas yang terjatuh dari lipatan buku kecil itu, nama seorang wanita. Ia berusaha berpikiran positif, mungkin saja wanita ini keluarga jauh suami dan mertuanya yang sedang butuh bantuan, pikir Lasmi. Ia keluar dari kamar dan menemui mertuanya. Ibu Arman tidak bisa menyembunyikan emosinya melihat nama dan jumlah nominal yang ditransfer itu.

Diambilnya kertas itu, dan keluar menuju bengkel di halaman rumah mereka. Lasmi yang kebingungan menyusul mertuanya dengan tertatih-tatih, sejak semalam pinggangnya terasa nyeri. Dari dalam rumah Ia mendengar Ibu mertuanya mengomel.

"Ibu kan sudah mengingatkanmu, dia itu hanya ingin uangmu. Apa engkau tidak ingat bagaimana Ia membuat hidupmu hancur selama bertahun-tahun?" Terdengar suara Ibu Arman marah besar.

Lasmi menahan langkah kakinya di balik pintu, Ia teringat cerita Bi Hanum tentang mengapa suaminya selalu bersikap dingin pada setiap gadis. 

"Astaghfirullah, apa benar Mas Arman telah mengkhianatinya, dan mengirimkan uang pada wanita itu?, bukankah Ia sudah menikah, dimana sekarang wanita itu berada?" Beribu tanya berputar-putar dalam kepalanya.

Sementara suara mertuanya semakin emosional diiringi suara tangisan. Tiba-tiba Lasmi merasa perutnya kontraksi, penglihatannya menjadi gelap. Kakinya serasa tak menginjak ubin, tubuhnya seakan melayang. Dan bukkk ... tubuh tamburnya ambruk kelantai, dan kepalanya membentur daun pintu.

Serentak Arman dan Ibunya menoleh ke arah pintu, mereka terkejut melihat ujung daster Lasmi berada dilantai. Refleks mereka lari mendekat bersamaan dengan jeritan Anggun dari dalam rumah.

Mereka semakin panik karena dari balik daster Lasmi mengalir darah segar. Beberapa tetangga dan karyawan bengkel datang menolong. Arman memacu kendaraannya menuju rumah sakit. Ia sangat merasa bersalah, semua perkataan ibunya tadi itu benar. Sebenarnya yang dirasakannya itu bukan lagi cinta, tapi balas dendam karena pernah diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh Rani dan Ayahnya.

Kini Lasmi dan calon bayi mereka telah menjadi korban keegoisannya, korban kesombongannya, korban balas dendamnya.

"Ya Allah apa yang sudah aku lakukan, ampuni aku Ya Allah". Jerit Arman dalam hati. 

Lasmi dilarikan ke IGD oleh beberapa orang perawat. Darah yang keluar semakin banyak, Ibu Arman yang sejak tadi menopang kepala Lasmi di pangkuannya selama di perjalanan terlihat pucat pasi. Sedangkan Anggun tak berhenti menangis memanggil-manggil ibunya, pikiran Arman benar-benar kalut. Tiba-tiba tubuh Ibunya terkulai di kursi panjang ruang tunggu di depan ruang IGD itu. Arman semakin kaget dan histeris memanggil perawat.

"Ya Allah, jangan sakiti mereka atas dosa-dosa yang aku perbuat. Ampuni aku Ya Allah, ini semua kesalahanku". Arman menangis menyesali perbuatannya.

 

Bersambung .....

 

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe61Tgl13Agustus2020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Memarik bu ceritanya. Penasaran dengan kelanjutannya, bagaimana nasib Lasmi dan ibu Arman. Alhamdulillah Arman menyadari kesalahannya. Salam sukses bu

13 Aug
Balas

Alhamdulillah, pantengin terus Bun. Mkasih sudah berkunjung, sukses bersama

14 Aug

Setia mahal harganya.... Salam literasi, sukses selalu.

14 Aug
Balas

Benar Pak. Salam literasi, sukses bersama.

14 Aug

Makin menarik ceritanya bun.. syukurlah Arman mulai menyadari kesalahannya..moga Lasmi dan bayinya selamat... ditunggu lanjutannya bun... salam sukses selalu

13 Aug
Balas

Alhamdulillah, tunggu kelanjutannya Bun. Mkasih sudah mampir, sukses bersama

14 Aug

Menarik dan seru ceritanya Bun, semoga tak terjadi apa-apa dengan Lasmi dan bayinya.

14 Aug
Balas



search

New Post