Membalut Luka di Hati Dara
Part 8
Tagur 365/ hari ke-28
Malam kian larut, Dara belum bisa tidur. Seperti biasa, diraihnya speaker bluetoothnya. Alunan musik kesukaanya menggema memenuhi hingga sudut kamarnya. Dara terhanyut dengan lirik lagu melankolis yang membuainya. Dara pun terlelap.
Dara terbangun dengan badan segar. Diliriknya jam dinding menunjukan pukul 05.00.
“Puji Tuhan, tidak terbangun jam 02.00,” gumam Dara sambil menghela nafas lega.
Ia bergegas ke dapur membantu Buliknya memasak.
***
Angin sepoi-sepoi menerpa dedaunan. Matahari malu-malu menunjukan senyumnya. Udara terasa segar masuk ke hidungnya. Setelah Dara memarkirkan motornya, dengan langkah kecil, ia berjalan menuju kelas.
“Hai Ra,”
Dara dikejutkan oleh suara tepat di belakangnya. Ia menoleh, tatapan matanya beradu dengan sorot mata Frido.
“Hai,” jawab Dara.
“Ra, nanti pulangnya aku nebeng ya.”
Dara memandang Frido. Bibirnya masih terkatup rapat. Dikernyitkan dahinya, hatinya penuh tanda tanya antara ragu dan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.
“Boleh, ya Ra, please!”
Suara Frido terkesan memohon dengan kedua telapak tanganya mengatup di dada. Dara masih menatap Frido dan membisu. Ia kebingungan, mau menjawab apa. Ada perasaan risih membayangkan Frido membonceng di belakangnya.
“Mobilmu ke mana?”
“Bannya kempes, tidak sempat ganti ban, kesiangan.”
Tiba-tiba mobil Lian melintas.
“Lian,” panggil Dara.
Mobil yang membawa Lian pun berhenti. Lian membuka kaca mobil.
“Frido maaf aku tidak bawa dua helm, kamu nebeng Lian aja ya?,” tanya Dara sambil menatap Frido. Frido membisu. Ada ekspresi kecewa terpancar di wajahnya. Strategi untuk mendekati Dara gagal total. Pagi-pagi dibela-belain naik taxi online dan meninggalkan mobil kesayangannya di rumah dengan harapan bisa pulang bersama Dara. Pikiran nakal yang menguasainya tiba-tiba buyar. Ia membayangkan duduk di belakang Dara, jika direm mendadak akan reflek berpegangan pinggang Dara yang langsing. Lamunan Frido terhenti mendengar teriakan Lian.
“Mobilku dengan senang hati mengantarmu, Do.”
“Terima kasih, takut merepotkan,” tolak Frido halus.
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren banget salam literasi
Terima kasih Bun. Salam literasi