Membangun Peradaban melalui Perpustakaan
Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Hal ini disampaikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perpustakan dalam salah satu webnya. Dalam instagram perpusnas, Ibu Ofi Sofiana menyatakan bahwa Perpustakaan adalah jembatan pengetahuan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dalam instagram yang sama, Bapak Sodik Mudjahid mengatakan literasi adalah akar peradaban, akar kemajuan sebuah bangsa dan itu salah satu ujung tombaknya adalah perpustakaan. Perpustakaan bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi tanggungjawab semua kelompok masyarakat.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa perpustakaan memiliki peranan sangat penting untuk peradaban dan kemajuan bangsa. Atau dapat dikatakan merupakan jantung peradaban dan kemajuan bangsa.
Mengapa perpustakaan merupakan jantung beradaban dan kemajuan bangsa?
Perpustakaan adalah jembatan yang menghubungkan perkembangan peradaban dari masa ke masa. Perpustakaan juga sebagai tempat pemenuhan kebutuhan intelektual. Kita bisa memenuhi keingintahuan dengan cara ke perpustakaan dan membaca buku. Kita bisa mengetahui keadaan masa lalu dengan mempelajari sejarah. Kita bisa membangun masa depan dengan mempelajari sains, teknologi dan lainnya. Dengan memanfaatkan perpustakan untuk berliterasi, kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Wawasan dan pengetahuan dapat menjadi bekal untuk membuat perubahan ke arah lebih baik atau lebih maju.
Pada masa sekarang, perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah mengalami kelesuan. Hal ini karena maraknya era digital. anak dengan mudah mencari informasi, hiburan dengan sekali “Klik”. Anak lebih menyukai hiburan secara online. Budaya mendongeng oleh orang tua tergantikan dengan digital. Maraknya era digital, fungsi perpustakaan sebagai sumber ilmu, hiburan, rekreasi dan juga agama mulai bergeser. Perpustakaan perlu dikemas sedemian rupa supaya dapat bersaing. Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk mengembalikan “roh” dalam perpustakaan hingga perpustakaan kembali semarak.
Upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam menghidupkan perpustakaan ada beberapa cara. Pertama dengan mengaitkan kegiatan belajar mengajar dengan perpustakaan. Anak ditugaskan mencari sumber informasi di dalam perpustakaan. Kedua Mengemas tata ruang dengan menata perpustakaan menjadi tempat yang nyaman untuk mengeksplorasi literasi. Ketiga dibuat perpustakaan kelas. Hal ini perpustakaan menjemput bola. Bukan anak yang ke perpustakaan, tetapi perpustakaan yang mendatangi anak. Dapat juga berupa pojok baca atau taman baca yaitu memfungsikan tempat-tempat kosong yang strategis untuk perpustakaan mini. Dengan adanya pojok baca atau taman, sekolah dapat memajang buku-buku baru. Hal ini bertujuan dapat menarik minat baca anak.
Selain upaya untuk mengembangkan kegiatan literasi di perpustakaan, sekolah tidak dapat menutup mata akan perkembangan teknologi yang serba digital. Dalam perkembangannya, perpustakaan sekolah harus menyiapkan diri ke perpustakaan digital. Sekolah harus menyiapkan, mensosialisasikan bagaimana memfungsikan perpustakaan digital. Hal ini untuk mengimbangi arah gerak anak-anak yang serba digital.
Upaya-upaya tersebut semoga dapat menghidupkan perpustakaan kembali. Perpustakaan sebagai jantung peradaban dan kemajuan bangsa dapat terwujud secara maksimal.
Berkembang kegiatan literasinya, berkembang perpustakaannya, berkembang generasi mudanya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar