Mira Zuzana

Anandaku berjuanglah, masa depan ada ditanganmu......

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Abaikan Sihitam 1  (Tantangan hari ke 60)

Jangan Abaikan Sihitam 1 (Tantangan hari ke 60)

Jangan Abaikan Sihitam 1 (Tantangan hari ke 60)

30 Hari Menulis di Gurusiana

Tantangan Hari ke-60

#TantanganGurusiana

Sejarah kopi pertama kali tercatat pada abad ke-9. Awalnya, biji kopi hanya ditemukan di Benua Afrika, tepatnya kawasan Etiopia. Pada waktu itu, masyarakat Etiopia mengonsumsi kopi untuk memenuhi kebutuhan energi. Nah, baru setelah beberapa abad kemudian, kopi mulai tersebar di Semenanjung Arab. Berbeda dengan bangsa Etiopia yang masih mengolah kopi secara tradisional, bangsa Arab sudah tahu cara mengambil sari kopi pada waktu itu. Dari sini, kopi semakin populer mengingat manfaatnya yang mampu menahan kantuk. Kepopuleran kopi merambah ke Benua Eropa. Adalah bangsa Belanda sebagai orang Eropa pertama yang membudidayakan biji kopi setelah biji tersebut masuk ke Eropa pada tahun 1615. Selanjutnya kopi mulai menyebar ke Prancis dan tempat lainnya di Eropa. Hingga di tahun 1727, kopi mulai menjamah ke benua Amerika dan mulai dibudidayakan di Brasil.

Ada tiga macam biji kopi, lho!

Biji kopi arabika adalah salah satu biji kopi populer saat ini karena memiliki cita rasa terbaik. Biji kopi yang pertama kali ditemukan di Etiopia inilah yang berkembang menjadi biji kopi arabika. Ciri dari biji kopi ini adalah kecil dan warnanya hijau. Ada juga yang berwarna merah gelap. Biji kopi arabika banyak tumbuh di daerah iklim tropis. Sedangkan biji kopi robusta berasal dari Kongo. Kopi robusta mengandung kafein yang lebih tinggi sehingga tak heran jika rasanya lebih asam. Biji kopi robusta cocok untuk kamu yang ingin senasi lebih kuat dalam menikmati kopi. Untuk soal harga, dibanding biji kopi arabika, kopi robusta relatif lebih murah.

Mungkin kamu juga sering mendengar tentang kopi luwak. Kamu pun bertanya-tanya apa sih sebenarnya kopi luwak ini? Nah, kopi luwak sebenarnya berasal dari biji kopi arabika. Cara membuatnya yang unik membuat kopi ini memiliki rasa yang berbeda. Tak heran jika harganya lebih mahal dari biji kopi arabika maupun robusta. Caranya, luwak akan memakan biji kopi tersebut dan bagian dalam biji kopi yang tidak bisa dicerna oleh sang luwak akan ikut keluar bersama kotorannya. Karena sudah mengalami proses fermentasi di dalam perut luwak, maka biji kopi yang dikeluarkan tersebut rasanya juga berbeda.

#TantanganGurusiana 60

Kerinci, Jambi 17 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post