Ku Ingin Sekuat Dirimu 6 (Tantangan Hari ke-41)

30 Hari Menulis di Gurusiana

Tantangan Hari ke-41

#TantanganGurusiana

Aku terbawa arus juga pagi ini, setelah mendengar cerita dari senior Anggi yang ternyata ia adalah anak yang kuat menjalani hidup ini yang begitu kerasnya. Kalua kembalikan kepada diriku yang begitu banyak cobaan yang harus kuhadapi belum bias sekuat dirinya. “Ya Allah linduungilah mereka – mereka yang berjuang mempertahankan hidupnya dari berbagai rintangan agar ia bias tetap berbakti kepada kedua orang tuanya…”

Siang ini aku sudah mulai packing untuk persiapan nanti malam, karena mala mini rencananya kami akan naik gunung Merapi di kotobaru Padang Panjang. Walaupun ini bukan kali pertama aku mendaki gunung ini namun persiapan kali ini cukup melelahkan juga karena kali ini kami rombongannya banyak terdiri dari anggota pemula.

Dari kampusku sampai kekaki gunung ini hanya membutuhkan waktu 1 jam saja, setelah sampai di Mesjid koto baru kami melaksanakan sholat ashar dan doa bersama agar perjalan kami dilidungi Allah SWT Aamiin.. Satu jam sudah perjalanan kami menuju pos pertama, matahari sudah mulai menampakkan jingganya yang bertanda maghrib akan datang. Setelah menjama’kan sholat Maghrib dan Isya dan makan kami melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung Merapi. Untuk mencapai puncak gunung Merapi diperkirakan akan sampai diatas sekitar pukul 4 pagi keesokan harinya. Beberapa pos pemberhentian sudah kami tempuh sekarang sudah mulai sangat dingin dan menusuk tulang, beban yang berada di cerelku walaupun sudah semakin berkurang namun kakiku sudah mulai mati rasa, lutut ini sudah mulai tersa seakan mulai lepas namun melihat langin yang akan mulai memutih yang menandakan matahari akan menampakkan kegagahannya membuat semanngatku semakin besar untuk dapat menuju kawah gunung sebelum subuh dan dapat sholat ditempat yang paling tinggi di provinsi Sumatera Barat ini.

Bukit cadas digunung ini memang tidak terlalu tinggi, sekali lagi rengekan para pemula membuat puncak kawah menjadi jauh karena aku selalu harus mengeluarkan teenaga untuk mendaki dan berbicara terus untuk menyemangati mereka agar tetap semangat karena sebentar lagi kita dapat menaklukkan Gunung Merapi ini. Melalui area cadas ini tidak banyak tempat berpegangan tangan, hanya mengandalkan gundukan batu sebagai tumpuan untuk memanjat bukit ini terus dan terus.

Beberapa kali aku melewati tumbuhan anggrek ang sedang mekar, batangya keras tumbuh dibalik bebatuan yang sedikit mengandung tanah. Maha Sempurna dari hasil penciptaan Sang Khalik di alam semesta yang tak akan pernah ternilai dan patut untuk selalui disyukuri. Aneka karakteristik mahluk hidup di alam dapat memberikan berbagai pelajaran hidup yang tak ternilai harganya. Jika kita kembali pada alam dan berusaha untuk memahami setiap gejala, maka kita dapat mengerti arti dari kehidupan yang sebenarnya. Tanaman bunga anggrek yang dikenal dengan nama latin Orchidaceae ini merupakan salah satu bunga yang sangat banyak jenisnya, anggrek juga begitu terkenal dikarenakan bunganya yang indah dan tahan di dalam ruangan sehingga anggrek cocok dijadikan untuk tanaman hias. Anggrek memiliki kurang lebih 6000 spesies di Indonesia dan dipergunakan sebagai simbol kemewahan, rasa cinta dan keindahan selama bertahun-tahun. Dalam pertengahan zaman, anggrek memiliki peranan penting di dalam pengembangan obat-obatan dikarenakan banyak jenis anggrek di dunia yang memiliki kandungan obat.

Keanekaragaman warna bunga anggrek memiliki makna diantaranya;

Ø Warna merah muda atau pink melambangkan suatu kebahagiaan, suka cita dalam hati dan rasa cinta serta sayang yang begitu mendalam

Ø Warna ungu atau violet melambangkan suatu kekaguman, rasa hormat dan menghargai orang lain

Ø Warna merah melambangkan kekuatan, ketegaran dan ketahanan diri dalam menghadapi semua hal yang terjadi dalam kehidupan

Ø Warna putih melambangkan kesucian hati, penghormatan dan rasa rendah hati.

Ø Warna kuning melambangkan keceriaan dan keakrabaan dalam sebuah persahabatan atau hubungan social lainnya

Ø Warna jingga atau orange melambangkan suatu rasa bangga dalam suatu pencapaian hidup.

Ø Warna hijau melambangkan sifat yang alami, kesegaran dan kesehatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Proses pemeliharaan bunga anggrek ini menggambarkan bahwa setiap proses menuju suatu keindahan yang abadi diperlukan perjuangan yang keras dalam jangka waktu yang tak singkat, seperti halnya dalam kehidupan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan sesungguhnya tidak akan bisa digapai secara instan dalam waktu yang singkat namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang besar. Kecepatan tumbuh dari tanaman bunga anggrek dari mulai ditanam, muncul kuncup hingga menghasilkan bunga memang berbeda untuk setiap jenis bunga anggrek akan tetapi memiliki kecenderungan yang sama yaitu tergolong lambat, maka dari itu diperlukan kesabaran untuk merawat bunga anggrek ini. Hal ini mengajari kita tentang makna sebuah kesabaran untuk mencapai hasil yang terbaik dari setiap proses kehidupan. Jangan pernah menyerah meraih hal-hal yang terbaik dalam hidup ini, sekali pun memang haru menunggu dalam jangka waktu yang lama, karna ditakutkan kita akan gagal meraihnya akibat ketidaksabaran, padahal apa yang menjadi tujuan kita sudah dekat saat merasa menyerah dengan keadaan. Semoga filosofi bunga anggrek ini dapat memberikan motivasi tersendiri dalam menjalani kehidupan. Dengan selalu belajar pada alam, kita akan lebih memahami makna kehidupan yang tujuan utamanya yaitu selalu bersyukur atas apa yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Aku mulai merenungi bagaimana kehidupan yang kujalani.,..

#TantanganGurusiana 41

Kerinci, Jambi 27 Februari 2020