Tidak Boleh Tertawa Menanam Jagung (mitos atau fakta)
Tidak Boleh Tertawa Menanam Jagung (mitos atau fakta)
30 Hari Menulis di Gurusiana
Tantangan Hari ke-9
#TantanganGurusiana
Zea mays itu sebutan ilmiahnya jagung itu panggilan akrab buah tanaman ini. Buah jagung karena ia tanaman yang melakukan perkembangbiakan generative menggunakan biji yang berada dalam buahnya, terkadang ada yang bilang sayur karena jadi campuran sayur asem dan sayur bening. Selain dimakan dalam bentuk utuh jagung juga dapat diolah menjadi tepung jagung dan minyak jagung oleh karena itu sampai sekarang petani jagung enggan untuk pindah ketanaman lain. Pada awalnya tanaman jagung yang dikenal penduduk Indonesia hanya 1 jenis, tetapi berdasarkan perkembangan ilmu genetika sehingga masyarakat mengenal ada jagung pakan ayam yang buah dan bijinya besar tetapi rasa hambar dan ada pula jagung manis yang rasanya manis tekstur bijinya kecil kecil dan lembut, cocok sekali direbus dan dikudap langsung.
Pada hari minggu pagi kami pergi kekebun teman didaerah kecamatan Danau Kerinci, diajak ke kebun jagung tentu saja pergi memanen tetapi dengan sangat terkejut sesampai disana terbentanglah hamparan luas tanah kosong yang bersih dari rumput, bukannya kebun jagung yang siap panen, dengan bingung bertanya.
“mana jagung yang akan di panen Nina? Mengapa tanamannya tidak ada?” Nina temanku menjawab sambil tersenyum
“sekarang kita kerja dulu menanam jagung, setelah selesai baru kita panen jagung supaya ada kepuasan yang sangat berarti waktu memakannya, dan ada rasa nikmatnya jadi petani jagung”
“ha ha ha ha, yang benar saja, menanam jagung seluas ini dengan syarat gak boleh tampak gigi, aku gak mau….” Nina dengan heran kembali bertanya padaku
“Siapa bilang menanam jagung tidak boleh gigi kelihatan itu mitos” sambil mengahampiriku Nina membawa benih jagung dan tugal (tugal adalah kayu yang salah satu ujungnya di runcingkan untuk memebuat lobang tanam benih jagung di tanah).
“ayo, kita mulai menanam jagung sambil bercerita, aku yang menugal kamu yang masukkan benihnya ya. 2 butir perlobangnya” Nina mengajakku ke pinggir lahan untuk mulai menanam benih jagung.
Jagung adalah tanaman berumah satu (monosues) yaitu tanaman yang dalam 1 bunga hanya terdapat serbuksari saja. Oleh karena itu sering kita temukan tanaman jagung yang sudah berunga tetapi tongkolnya tidak berisi jagung. Buah tanaman jagunng disebut juga tongkol jagung, dalam 1 tanaman paling banyak hanya bias menghasilkan 2 tongkol saja, Subhanallah begitu indahnya Allah mengatur ini semua. Dalam tongkol jagung terdapat biji-bii jagung hasil penyerbukan yang nantinya akan ditanam untuk menjadi tanaman baru. Pada tiap kuntum bunga jagung terdapat struktur yang khas dari kelompok Poaceae yang dinamakan floret. Pada tanaman jagung sendiri, floret menjadi terbatas sebab terdapat gulmae. Bunga jantan jagung tumbuh pada bagian puncak tanaman. Ia berupa inflorescence atau karangan bunga. Bagian serbuk sari pada bunga jagung berwarna kuning dengan aroma yang cukup khas. Adapun bunga betina tersusun dalam bentuk tongkol yang tumbuh dari bagian buku. Ia ada di antara bagian pelepah daun dan batang.
Untuk penaman benih sebaiknya di lakukan pada pagi hari dengan cuaca sedang sedang dan tidak turun hujan dan tidak terlalu panas artinya pada saat itu tanah masih terlihat lembab dan tidak basah, ketika hal itu terjadi lakukan proses penanaman secepat mungkin mungkin. Penanaman benih dengan cara membuat lobang ditanah sedalam 4-6 cm jarak antar lubang dalam baris sekitar 30-40 cm dan jarak antar baris sekitar 50-60 cm. setelah dibuat lobang masukkan benih jagung hibrida yang sudah direndam 1 malam untuk pematahan dormansi bijinya (dormansi biji yaitu kondisi benih berkadar air sedikit yang bila dibiarkan tidak akan tumbuh padahal benihnya dalam kondisi sehat).
Tanpa terasa kami selesai menanam jagung, nina mengajak ke kebun sebelah yang jagungnya siap untuk dipanen. Sambil berjalan Nina masih senang menjelaskan bahwa menanam jagung tidak boleh tertawa adalah MITOS. Ada yang bilang menanam jagung tidak boleh tertawa karena nanti tongkol jagungnya akan berisi jarang. Kalau dilihat dari proses penyerbukannya tidak ada pengaruh seseorang itu tertawa atau kelihatan giginya saat menanam jagung. Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel pada rambut tongkol. Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop), di mana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain. Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban. Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3-8 hari. Serbuk sari masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding). Penyerbukan selesai dalam 24-36 jam dan biji mulai terbentuk sesudah 10-15 hari. Setelah penyerbukan, warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan kemudian kering
Selain itu jarak tanam juga merupakan factor yang mempengaruhi berisi atau tidaknya tongkol jagung, karena tanaman jagung adalah tanaman menyerbuk silang maka hal yang sangat menentukan adalah arah angin dan helaian daun yang tidak menutupi putik (tongkol) jagung yang berada dibatang.
“Nah , gimana pahamkan mengapa jagung yang kita buka ini bijinya penuh dan rapat berada ditongkolnya, karena benihnya bagus dan jarak tanamnya sesuai dengan ketentuan sehingga dalam proses penyerbukan daun jagung tidak menutupi ataupun menghalani tongkol jagun “.. sambil tersenyum kami lanjutkan membuka kelopot jagung karena kami mau makan jagung rebus.
#TantanganGurusiana
Kerinci, Jambi 26 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya baru tahu kalau ada mitos menanam jagung seperti itu,, paling aman pakek masker ya waktu nanamnya gak capekmingkem terus hhee
Menurut cerita orang kuno dikampung saya juga adakalanya begitu.., Ceritanya..hehehe