Pukul 21.05, masih ada dua kelas lagi jawaban sumatif tengah semester yang harus diperiksa, dan Lita memutuskan menyelesaikan malam ini saja.

Ada panggilan meminta dari lambungnya, dan semangkuk mi instan rebus dengan rawit dan telur mata sapi setengah matang terpampang di pikirannya.

Ia menggeleng, membuka kulkas, ada melon, pepaya dan mangga yang distok sebagai camilan sehat. Sudah sebulan ini Lita berniat melakukan defisit kalori dengan mengurangi karbo dan memperbanyak buah tapi masih saja tertunda.

Sentuhan dingin terasa pada jarinya saat mengusap melon dan pepaya, hal itu membuatnya menutup kulkas kembali. Pikirannya meronta mengingatkan pada nikmatnya kuah hangat pedas mi instan dengan tambahan taoge kesukaannya.

Dibukanya lemari penyimpanan tempat dia menyimpan cadangan mi instan. Perlahan tangannya menjangkau sebungkus mi instan rebus.

Dengan cepat dia mengiris bawang merah, mencuci segenggam taoge, mengiris cabai rawit lalu menceplok telur. Tak lama wangi khas mi instan menyeruak di ruangan itu.

"Besok saja mulai program.defisit kalorinya," katanya dalam hati. Ditemani program komedi di televisi tak lama semangkok mi dengan kandungan sekitar 500 kalori itupun licin tandas.

"Besok, saya janji, pasti saya mulai defisit kalori," ulangnya dalam hati.