Mirdayanti

Guru Biologi di SMAN 1 Kinali, Pasaman Barat, Sumbar. Seorang istri, ibu dari 2 anak dan Uci dari dua orang cucu....

Selengkapnya
Navigasi Web

Curahan Hati

Sekali sebulan saya dan suami kontrol kesehatan ke sebuah rumah sakit swasta yang melayani BPJS. Saat usia sudah menjelang 60 tahun ini, tentu lebih baik menjaga daripada mengobati setelah terbaring di ruang rawat inap.

Dokter spesialis penyakit dalam yang menangani kami adalah seorang perempuan, yang dulunya murid kami. Dia dan suaminya sama-sama murid kami dahulu, dan sama-sama dokter. Suaminya dokter spesialis mata, bahkan anak tertuanya juga sedang kuliah di kedokteran.

Saat kami diperiksa pasien tidak terlalu ramai, kami pasien nomor enam dan tujuh yang merupakan pasien terakhir.

Sambil memeriksa dan membuat resep kami dia mengeluhkan kebijakan kementerian kesehatan saat ini. Dia mengatakan ada kebijakan untuk menggunakan tukang gigi terlatih untuk mengatasi kekurangan dokter gigi. Yang lebih membuat dia jengkel, untuk mengatasi kekurangan dokter kandungan, dokter umum dibolehkan membantu proses kelahiran termasuk melakukan tindakan operasi.

Dia melanjutkan bahwa kebijakan ini tentu ada yang menentang, dan terbukti yang menentang lalu dipindahkan ke daerah yang jauh.

Mungkin dia sedang dalam keadaan kesal, dan dia tahu tidak ada pasien lagi sesudah kami. Kami berdua suami istri yang mengajarnya di kelas dahulu, mungkin karena itu dia merasa tak canggung untuk curhat.

Saya menyimpulkan di setiap pekerjaan selalu saja ada masalah. Kalau keuangan mungkin dia berlimpah, karena dia dokter PNS yang pagi praktik di rumah sakit pemerintah, lalu sorenya di rumah sakit swasta. Namun tetap saja ada hal-hal yang membuat hati tak nyaman seperti yang dikeluhkannya.

Lalu apa reaksi kami? Saya tahu dia tak butuh komentar, dia sedang ingin melepas isi hati pada kami yang dianggap orang tuanya. Jadi kami hanya mengangguk-angguk dan berkomentar pendek. Setelah itu dia tersadar lalu minta maaf sudah mengambil waktu. Tentu saja kami menjawab, tidak masalah dan tak merasa terganggu. Setelah itu kami meninggalkan ruang praktik penyakit dalam tersebut.

412
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Niat baik tentu ada usaha yang baik insyaallah indah pada waktunya

22 May
Balas

Terima kasih Bu Andi, semoga sehat selalu.

22 May

Bgt lah ironisnya, Bunda. Bahkan tmn sy crt biaya kuliah di kedokteran selangit tp kadang unt bs berstatus dokter ada tantangan luar biasa. Semoga Tuhan memberi jln terbaik.

21 May
Balas

Betul Bu, biaya kuliah di kedokteran apalagi swasta, kadang ga masuk di akal kita yang rekeningnya pas-pasan ini.

22 May



search

New Post