Dari Kamera CCTV
Saat ini saya masih di rumah anak di Kalimantan Tengah, karena setelah libur lebaran, di sekolah melaksanakan PTS, jadi saya minta izin tidak ikut mengawas, tiket balik saya hari Sabtu 27 April 2024.
Sebetulnya saya merasa bersalah pada suami, bagaimanapun sebagai istri, saya mestinya mengurus beliau, bukan mengurus cucu. Tetapi keadaan ini memang dilematis, saya tidak tega membayangkan anak saya kerepotan mengurus rumah, ditambah seorang balita dan bayi yang baru lahir. Saya berani berangkat tentu juga karena ada izin dari suami.
Tetapi saya bisa melihat suami dari jauh, karena kecanggihan teknologi. Setahun lalu menjelang berangkat haji, kami memasang cctv di rumah, karena tidak ada yang menunggui rumah selama 42 hari. Jadi selama di Arab Saudi, rumah tetap bisa kami pantau dari layar HP. Ada empat buah kamera yang kami pasang, tiga buah untuk memantau di luar, halaman depan, samping kanan dan kiri, serta satu di ruang tamu.
Selama berada di Kalimantan, saya bisa melihat suami, saat dia membuka pagar untuk berangkat salat subuh ke masjid, saat dia menyapu halaman, menjemur cucian atau memberi makan ikan di kolam. Ada rasa terenyuh melihat beliau sendirian di rumah, dari pantulan layar HP saya melihatnya seperti tidak bersemangat. Rasa bersalah kembali muncul dalam hati saya.
Dalam bayangan saya, (menulis ini saja sudah membuat air mata saya menggenang), seperti itukah beliau bila saya menghadap Allah lebih dahulu? Tinggal di rumah sendiri, dan mengerjakan segala sesuatu sendiri. Saya sulit menuliskan perasaan ini, yang jelas setiap melihat suami dari cctv, saya merasa keharuan yang sangat.
Masih ada enam hari lagi, semoga semua sehat-sehat saja, baik suami saya di sana dan saya serta anak di sini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Perjuangan yang luar biasa Uni.. Sukses selalu
Teeima kasih Dik.
Kok saya ikut mellow ya? Hiks. Smg semua selalu sehat ya, Bun
Amiin, makasih banyak Teh.
Slm sehat & ttp semangat, Bunda. Meski hrs jauh dr suami.
Terima kasih Bu Siska, semoga sehat dan bahagia sekeluarga.
Perjuangan seorang suami yg shalih
Aamiin. Semoga sehat selalu Bunda