Dimana Berakhirnya Baju Bekas Anda?
Pakaian termasuk kebutuhan primer selain makanan dan tempat tinggal. Sebetulnya kalau dipikir-pikir kita bisa hidup hanya dengan tiga buah pakaian. Satu dipakai, satu dicuci, satu lagi untuk cadangan. Tapi dalam kenyataan itu hal yang tak mungkin dilaksanakan, terutama bagi orang yang banyak beraktifitas di luar rumah dan berhadapan dengan banyak orang.
Etika dan aturan membuat kita memiliki pakaian tidur, pakaian di rumah, pakaian ke pesta, pakaian dinas. Hal itu kadang-kadang membuat lemari pakaian tidak lagi muat menampung pakaian yang terus bertambah. Pakaian-pakaian lama itu tidak rusak, tidak sobek, tapi kita sudah tak tertarik memakainya. Bisa karena memang tidak lagi muat, karena ukuran badan bertambah atau sebaliknya tubuhnya menciut karena diet ketat yang sukses. Bisa karena tidak “in” lagi, sudah ketinggalan musimnya. Bisa juga karena sudah pernah difoto dan dipajang di medsos, masa pakai baju itu lagi?
Tumpukan baju di lemari itu kadang membuat pusing, entah mau diapakan. Dalam agama Islam dianjurkan setiap bertambah baju, maka baju yang lama dikeluarkan dari lemari agar jumlahnya stabil. Bukankah juga setiap harta yang kita miliki akan dihisab, semakin banyak harta, maka proses hisab akan semakin lama tentunya.
Baiklah, kalau memang setiap bertambah baju, maka yang lama dikeluarkan, tapi kemana akan dibawa? Waktu saya kecil, ada sistem yang baik sekali. Ada Ibu-Ibu yang berjalan dari kampung ke kampung dengan membawa peralatan dapur dan perlengkapan makan. Seperti panci, piring, gelas. Benda-beda itu baru, dan bisa didapatkan dengan menukarnya dengan pakaian bekas. Saya tidak ingat berapa baju untuk satu lusin gelas atau satu lusin piring, tapi saya ingat Ibu saya senang bila Ibu itu datang.
Saya sendiri mengeluarkan pakaian bekas dengan memberinya pada tetangga atau saudara di kampung, walau kadang saya khawatir orang akan tersinggung, jadi biasanya saya bertanya dulu. Tapi tidak semua pakaian bisa diberi bukan? Pakaian dinas suami atau blazer kerjaku tidak bisa diberikan pada tetangga yang tidak dinas. Kalau bekas daster mudahlah, kalau sudah jelek sekali, jadikan saja kain lap, tapi blazer ga mungkin kan?
Awal Maret 2020 saya membaca di media online tentang Bank Bekas di Lantai tiga kantor Balai kota Padang. Bank Bekas itu menerima pakaian bekas dari warga Padang atau Sumatera Barat umumnya, yang akan disumbangkan lagi pada warga yang membutuhkan. Ketika saya tanyakan pada teman yang bekerja di kantor balai kota Padang, teman itu membenarkan program tersebut. Tapi apa daya setelah itu ada PSBB, maka saya sampai sekarang belum sempat juga ke Bank Bekas itu, dan pakaian bekas terus saja bertambah.
Nah, sahabat Gurusianer, apa yang Anda lakukan dengan pakain bekas Anda?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat meninspirasi bu. Pakaian bekas saya berakhir di pbuangan sampah. Saya susunbrapi dan dibedakan letaknya dengan sampah. Ada orang yg menunggu pakaian bekas itu. Jika mau dikasikan ke orang takut tersinggung
Tulisan yg inspiratif. Semoga pakaian dapat menjadi ladang amal ....
Amiin, terima kasih Bu Upik
Bank bekas solusi jitu Bu. Repot juga ya jk tak punya penampungan. Sukses dan luar biasa idenya Bu Yanti.
Betul sekali Bu, nanti betul-betul diniatkan untuk kesana.
Solusi nan hebat. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih sudah berkunjung Bu Elvina
Luar biasa solusi dari pemerintah kota Padang... Barakallahu fiik. Sehat dan sukses selalu Bu.
Terima kasih untuk doanya pak. Doa yang sama untuk Bapak
Dikasihkan untuk keluarga di kampung
Kadang memang begitu pak
Bank Bekas solutif untuk pakaian bekas. Bisa juga pakaian bekas dibagi-bagi ke tetangga atau korban bencana yang membutuhkan
Betul Pak, terima kasih untuk kunjungannya.