Lebaran kali ini saya tak bersama suami, karena saya di Sulung, kabupaten Kota Waringin Barat, Kalteng, menjaga anak tertua yang baru sepekan melahirkan. Suami dan anak kedua saya, berada di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, di rumah orang tua suami. Keadaan mengharuskan demikian, jadinya dijalani saja dengan rasa syukur.

Saya terbiasa salat Idul Fitri agak siang, walau sebetulnya saya juga ingin lebih awal dimulainya, tapi apa mau dikata, di Sumatera Barat umumnya salat Ied dimulai pukul 08.00, bahkan 08.10. Tetapi di tempat anak saya ini, salat dimulai pukul 6.30, jadi kami dari rumah pukul 6.10. Pukul 07.15 kami sudah pulang dari masjid. Yang berangkat ke masjid hanya saya, menantu dan cucu pertama yang berumur 4, 5 tahun. Itupun ada drama nangis-nangis dulu sebelum berangkat, karena protes mengapa mamanya tak ikut ke masjid.

Menantu saya karyawan perusahaan perkebunan sawit, jadi tinggal di komplek perkebunan yang luasnya ribuan hektar. Karena umumnya pendatang, maka saat libur ini komplek perumahan sekeliling rumah sepi, penghuninya pada mudik, atau staycation di ibu kabupaten menghabiskan libur. Pukul 10 ada juga dua tamu yang datang, bawahan menantu saya, mungkin karyawan bujangan yang tidak pulang kampung.

Tidak ada kegiatan apa-apa, saya benar-benar membantu di dapur, mencuci dan setrika dan memandikan bayi. Sebetulnya mengepel, mencuci dan setrika ada ART, tapi tentu saja lebaran ini dia juga mudik.

Ini akan saya jalani sampai tanggal 27 Aril mendatang. Semoga saya sehat, suami dan anak menantu serta cucu saya juga sehat selalu.