Semua pasti tahu santan ya, cairan dari perasan parutan kelapa, warnanya putih mirip susu. Karena itulah dalam bahasa inggris santan disebut coconut milk. Sebagai orang minang saya terbiasa dengan masakan bersantan sejak saya kecil.

Waktu saya kecil, bahkan hingga sampai masa awal saya menikah saya memakai kukuran kelapa tradisional seperti gambar di bawah ini.

Terus terang saya tidak suka menggunakan alat itu, bikin capek sih. Oh ya, di Sumatera Barat tidak biasa memarut kelapa seperti di Jawa, tapi lebih biasa mengukur kelapa.

Tapi sudah lama juga di dapur saya menggunakan alat mesin kukur kelapa seperti ini.

Awal-awalnya saya takut menggunakan mesin kukur kelapa itu, bunyinya saja menakutkan. Tapi lama-lama saya jadi bisa, kan tidak mungkin saya menunggu bantuan suami terus.

Karena di halaman rumah saya ada empat pohon kelapa, jadi mesin kukur kelapa itu memang kami butuhkan. Tapi bukannya saya tidak pernah beli kelapa, kan tidak selalu ada buah kelapa kami yang tua. Walaupun beli, saya selalu beli buah kelapa, lalu kami kukur di rumah. Bukan beli santan jadi, apalagi santan instan.

Santan sebetulnya tidak terlalu menakutkan efeknya. Saya bahkan berharap bisa membeli minyak goreng dari kelapa, bukan dari kelapa sawit. Tapi sayang di warung-warung atau di mini market tidak ada minyak goreng dari kelapa. Jadi kalau ada waktu dan lagi rajin, saya buat minyak kelapa sendiri.

Bagaimana di rumah Anda? Memarut kelapa atau mengukur kelapa, atau beli santan siap bahkan beli santan instan saja?