Mirdayanti

Guru Biologi di SMAN 1 Kinali, Pasaman Barat, Sumbar. Seorang istri, ibu dari 2 anak dan Uci dari dua orang cucu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Taoge

Taoge

Semua tahu taoge ya, ada yang menyebutnya juga kecambah. Biasanya yang dimakan adalah kecambah kacang hijau, walau di tempat saya juga ada orang yang jual kecambah kacang kedelai, tapi jarang sekali.

Di rumah saya memakan taoge dengan cara ditumis, direbus untuk campuran pecal, gado-gado atau lotek. Taoge juga untuk campuran tahu kecap, urap dan anyang atau bahan untuk bakwan. Taoge juga saya makan dengan soto, mi goreng bahkan nasi goreng. Banyak sekali kemungkinan untuk mengolah dan memakan taoge.

Dari banyaknya olahan makanan dari taoge yang saya nikmati, maka dapat tergambar bahwa saya memang penyuka taoge. Mengapa tidak? Taoge itu murah, mudah didapatkan, bahkan bisa dibuat sendiri. Tapi jujur saya tidak pernah buat taoge untuk konsumsi, paling saya buat taoge untuk praktikum.

Apa kandungan gizi dalam taoge? Dalam sekitar 100 gram taoge terdapat

Kalori: 31 Karbohidrat: 6 gram Protein: 3 gram Vitamin C: 15% dari kebutuhan harian Folat: 16% dari kebutuhan harian Zat besi: 5% dari kebutuhan harian

(Sumber: Fimela.com)

Waktu saya kecil di Padang, taoge yang diijual sudah panjaang, sudah seperti anak kacang hijau. Kalau Ibu saya pulang dari pasar dan menyuruh saya menyiangi akar taoge saya selalu mengerjakan dengan kesal, saya bosan membuang akar taoge. Dalam hati saya selalu berkata, ”Besok kalau sudah punya keluarga sendiri, saya tidak akan menyiangi akar taoge, akan saya cuci saja.”

Alhamdulillah, saat saya tinggal di Kinali, penjual di sini menjual taoge yang pendeek. Saya suka, tidak ada akarnya, dicuci saja lalu diolah. Sepertinya Allah mengabulkan doa saya ya.

Hari ini saya buat soto ayam, pakai taoge juga. Anda sendiri suka taoge tidak?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

28 Apr
Balas

Terima kasih Pak Dede

28 Apr

Mantap

29 Apr
Balas

Terima kasih Bu

29 Apr

Seger dibikin pecel

28 Apr
Balas

Disiram air panas saja , masih krenyes-krenyes ya bu

29 Apr

Suka, tapi rasanya lebih enak yang di jual orang di padang meskipun akarnya panjang. Apakah ada hubungan rasa dg panjang akarnya ya buk guru biologi?

28 Apr
Balas

Terbukti ya selera orang memang beda-beda. Saya suka toge yang pendeek sekali yang batangnya baru keluar sekitar 2 cm.

28 Apr

Saya suka Rouge..

28 Apr
Balas

Terima kasih Bu, murah meriah dan bergizi

28 Apr

Hahaha kesel ya bu metiki akar toge satu satu

28 Apr
Balas

Iya Bu, cape dan bosan

28 Apr

Sama, saya juga bosan menyiangi. Solusinya, di pasar Raden Saleh ada pedagang yang menjual taoge yang pendek dan toge siap siang. Saya suuka taoge, teman soto medan, urap, dan bakwan.

22 May
Balas

Eh, Ibu tinggal di Padang ya. Salam kenal Bu.

27 May

Tadi saya berbuka dengan tumis toge, nikmat.

28 Apr
Balas

Menu kita sama ada taogenya

29 Apr

Saya juga suka olahan taoge bunda. Murah dan bergizi. Sukses untuk bunda Mirdayanti

28 Apr
Balas

Betul Bu Ririn, bisa dibuat macam-macam, murah pula

29 Apr

Taoge yang benar benar bermanfaat

29 Apr
Balas

Banget pak

29 Apr



search

New Post