Mandi Hujan
Saat hujan ini, kuingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Anakku Muhammad dan Khairani masih duduk di kelas 3 dan 1 SD. Jika hujan mereka selalu merengek minta mandi hujan-hujanan. Jika hujannya tidak lebat aku tidak mengijinkan. Tetapi jika hujannya sangat lebat dan air di halaman sampai tergenang aku akan ijinkan. Mereka sangat gembira jika mandi hujan. Mandi di bawah air cucuran atap, berlari-lari di halaman. Mereka main bola dan kejar-kejaran. Bahkan tidur-tiduran di halaman seperti orang berenang. Aku dan suami melihat mereka diteras rumah. Begitulah anak-anak mereka gembira menikmati air hujan yang membasahi tubuhnya. Setelah puas mandi sampai kedinginan baru mereka berhenti. Bibirnya biru kedingan dan baju yang dipakai basah kuyup. Aku segera menyuruhnya mandi di kamar mandi, untuk membersihkan badan yang berlumpur. "Umi ambilkan handuk" katanya sambil menggigil kedinginan. Aku segera menyiapkan juga minuman hangat untuk mereka. Biasanya mereka setelah mandi juga langsung lapar dan makan dengan lahap. Rasanya belum puas melihat kegembiraan masa kecilnya kini keduanya telah remaja. Tinggal di sekolah berasrama. Sepi terasa rumah tanpa kehadirannya. Demi masa depannya kami rela melepasnya. Rajinlah belajar anandaku sayang, hormati gurumu, dan sayangi temanmu. Jadilah anak yang berbakti, berguna bagi nusa dan bangsa. Tagur hari ke-36 Jopang, 27Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar