DEBAT KUCING
Beberapa menit kemudian, WAG kembali berbunyi, sebuah pesan masuk.
"Ibu-ibu, maaf, mau tanya, kucing cokelat ini milik siapa ya?" tanya bu Lastri.
Sebentar kemudian sebuah foto kucing dikirimkan.
"Itu bukan kucing saya, Bu. Kucing saya warnanya putih," mantan Bu RT membalas WA Bu Lastri. Tak kalah dengan Bu Lastri, mantan Bu RT dua periode ini mengirimkan foto kucing putihnya, seekor kucing putih yang manis.
"Ibu-ibu yang punya kucing, mohon kucingnya dimasukkan kandang di rumah sehingga tidak mengganggu ke rumah tetangga. Kucing-kucing itu buang kotoran di sembarang tempat. Selain itu, peliharaan burung di rumah saya jadi tidak aman. Kucing-kucing itu kelihatannya lapar, dan mau menerkam burung-burung peliharaan di rumah saya."
Kembali WA Bu Lastri dikirimkan ke grup.
"Kalau yang mengalami hal serupa ini banyak, yang punya kucing mohon kucingnya jangan dilepas, dipelihara di rumah masing-masing saja, biar gak merugikan orang lain. Kalau gak bisa pelihara di dalam rumah sendiri, ya jangan pelihara hewan. Kalau suka hewan, mending pelihara ikan aja, gak ganggu orang lain. Bisa digoreng kalau sudah gede ikannya."
Bu Diana menambahkan dan ikut meramaikan grup.
Tiga menit kemudian, masuklah WA Bu Ria.
"Maaf, saya pribadi sudah tidak punya kucing. Kucing saya mati kelindes mobil warga perumahan blok ini. Namun, tidak ada satu pun saat itu yang mau bertanggung jawab. Apa saya marah? Ya marah saat itu, tapi saya serahkan semua sama Allah. Saya ikhlaskan! kalau sekarang saya membantu kucing-kucing terlantar dan kelaparan dengan menyiapkan makanan kucing di rumah juga salah? Betapa hebatnya. Saat ini ada kucing melahirkan di rumah Ibu Dewi, saya bawa ke rumah, saya openi, apa saya juga salah? kalau menurut ibu-ibu saya salah, silakan laporkan tIndakan saya di manajemen, atau usir saya dari lingkungan Anda semua! Saya cuma menjalankan syariat agama saya, bahwa kucing makhluk Allah, kesayangan nabi. Saat ini Anda-Anda dirugikan kelakuan kucing, tapi saya yakin kalau ikhlas akan ada balasan Allah kelak di surga. Maaf, saya tdk pandai berdebat. Saya bukan orang berpendidikan tinggi yang pandai berdebat, saya cuma manusia biasa yang masih peduli kasih terhadap makhluk Allah. Monggo yang tidak suka dengan saya. Assalamu'alaikum."
Satu menit, lima menit. Satu jam. Sampai malam tak ada WA masuk.
Namun, percayalah. Esok pagi pasti WAG sudah diramaikan dengan celoteh para ibu penghuni grup.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar