MISLINATUL SAKDIYAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TANTANGAN

"Gak masak, Ma?"

"Ntar!" jawab mama pendek.

"Ini kan hari Minggu, Ma. Masak yuk! Mama gak lapar?" sekali lagi papa mencoba merayu mama untuk masak bareng seperti biasanya.

"Ah,... Papa.... Jangan berisik, dong! Mama lagi konsentrasi, nih!" wajah mama semakin merengut, bibirnya sudah maju lima sentimeter. Matanya tetap terpaku pada layar laptopnya.

"Konsentrasi apa sih, Ma? Ini hari Minggu kedua Mama pagi-pagi sudah menghadapi laptop."

"Tantangan, Pa. Sudah, Papa diam dulu ya? Mama cuma minta waktu 30 menit untuk menyelesaikan tantangan ini."

"Hm,... Tantangan apa? Siapa yang menantang?"

"Ya, Allah... Papa, ini tantangan untuk menulis tiap hari, kalau Mama nulis tiap hari dan gak putus, 30 hari nanti Mama dapat hadiah." Dengan nada gemas, sang istri menjelaskan.

"Hadiah? Hadiah apa, Ma? Kok Mama sampai segitunya?" sang suami masih mencoba mengungkapkan ketidakmengertiannya.

"Dapat sertifikat, Pa...." gemas jawaban istri.

"Sertifikat? Tanah atau rumah?" sang suami mulai antusias.

"Papa ini gimana, sih? Ya sertifikat menulis lah!" sang istri bertambah sewot. Apalagi ide untuk menulis belum juga muncul. Suaminya sedikit ternganga.

"Papa tahu nggak sih? Sejak subuh tadi mama mencari ide untuk mama tulis, gak dapat-dapat! Mana Papa berisik dan mengganggu lagi!"

Terlihat wajah sang istri semakin kusut. Bibirnya semakin maju beberapa sentimeter. Keningnya berkerut. Tangannya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Oalah,... Mama mencari ide? Kenapa repot, Ma? Tulis saja kesulitan Mama mencari ide itu, tulis saja itu yang bikin mama mencuri waktu 30 menit kebersamaan kita. Beres kan?"

"Papaaaa...."

Sang suami kaget mendengar istrinya menjerit histeris. Dia semakin melongo melihat wajah istrinya bersinar cerah dengan senyum merekah. Tiba-tiba istrinya memeluknya.

"Terima kasih, Pa.... Ide Papa sangat bagus. Papa memang inspiratorku!" Ciuman sayang mendarat di kedua pipi sang suami yang masih kaget dan terbengong-bengong itu.

Sedetik kemudian, istrinya kembali menatap layar laptopnya. Jari-jarinya mulai menekan tuts-tuts keyboard laptopnya. Suaminya semakin heran.

"Lho, terus aku piye?" gumamnya perlahan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah sudah membuat locak perut saya ha.. ha.... ha...

26 Jan
Balas

hihihi...

26 Jan

Hahaha....terpingkal saya membacanya Bunda. Pingin baca lagi tulisan yang lain.

26 Jan
Balas

wonge mut2an, sebab banyak tugas deadline.

26 Jan

Hahaha... Ngakak pagipagi

26 Jan
Balas

ditutupi! wis sikatan durung?

26 Jan

Hahaha...Wes,

27 Jan

Memang Bu Mislin je jelas pinter doong he hee

26 Jan
Balas

Bu Ken, Penari Ponorogo. Tulis makna tariannya, Bu.

26 Jan

Memang Bu Mislin je jelas pinter doong he hee

26 Jan
Balas

Ikut kegiatan Perpunas yang tg 23 Maret 2020 ya Bu ?

07 Feb
Balas

Hehe, keren Mami Diyah.

15 Apr
Balas



search

New Post