Oleh Misrai Farauk

Saya, seorang guru berusia 30 tahun, telah mengajar mata pelajaran IPA di sebuah madrasah tsanawiyah di kota Jember selama 6 tahun. Bermula pada tahun 2017 saya mulai memantapkan diri meniti karir sebagai seorang guru. Banyak pengalaman yang saya dapat dari madrasah tempat saya mengajar. Walaupun setiap perjalanan mengajar tidak selalu berjalan sesuai keinginan, namun hal itulah yang membuat saya mendapatkan pengalaman hidup yang berharga. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Namun sudah mulai tertanam dalam diri bahwa jika tidak menjadi guru, mau jadi apalagi? Hal tersebut yang membuat saya menyenangi dan menikmati pekerjaan sebagai seorang guru.

Sebagai guru yang termasuk kategori guru muda, saya selalu bersemangat mengajar dengan menerapkan pembelajaran menyenangkan di kelas. Selalu menerapkan pembelajaran berbasis IT yang bersifat kekinian, dengan harapan siswa lebih tertarik dalam belajar dan lebih mudah untuk menerima informasi pembelajaran. Sebagai guru muda, saya selalu berantusias mengikuti kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas menjadi seorang guru.

Keinginan untuk terus belajar dan berkembang memotivasi saya menghadiri berbagai seminar, lokakarya, dan pelatihan untuk memperluas pengetahuan tentang metode pengajaran yang inovatif. Saya mulai menerapkan teknologi dalam pembelajaran, menggunakan permainan digital dan aplikasi edukatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Namun, Saya tahu bahwa inovasi dalam pembelajaran saja tidak cukup. Saya harus membangun hubungan yang kuat dengan siswa, salah satunya dengan cara menghabiskan waktu tambahan untuk mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran siswa-siswa. Memberikan dukungan ekstra kepada mereka yang kesulitan, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan ramah anak.

Di luar kelas, saya terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik. Saya menjadi pembimbing untuk klub sains dan membimbing siswa-siswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi sains di tingkat lokal, regional, bahkan nasional. Berhasil mengantarkan siswa-siswi menginjak panggung tertinggi dalam ajang kejuaran dan olimpiade membuat saya ikut termotivasi untuk mengikuti ajang lomba untuk guru.

Berbagi pengalaman mengikuti kegiatan lomba untuk guru, yakni dalam bidang biologi, dimana saat itu pernah mengikuti lomba olimpiade biologi secara online, dengan persaingan tingkat nasional. Alhamdulillah mendapat hasil yang baik dengan memperoleh medali emas. Tiga perlombaan yang pernah saya ikuti tersebut selalu berhasil mendapatkan medali emas. Selain itu saya juga masih aktif untuk mengikuti lomba menulis bulanan yang diselenggarakan oleh Mediaguru dan alhamdulillah juga diberikan kesempatan menjadi juara disetiap periode lombanya.

Prestasi ini mengantarkan saya mendapatkan penghargaan sebagai “Guru Berprestasi Tahun 2023”. Penghargaan ini langsung diberikan oleh bapak kepala madrasah setelah pelaksanaan apel pagi. Guru berprestasi dipanggil ke depan untuk mendapatkan apresiasi disaksikan seluruh siswa-siswi dan dewan guru lainnya. Pengakuan ini tidak hanya mengangkat nama, tetapi juga memberikan kesempatan saya untuk lebih semangat berprestasi kedepannya.

Melalui perjalanan ini, saya tidak hanya menekankan pada prestasi apa yang sudah bisa saya raih, tetapi juga saya ingin menciptakan dampak positif yang besar dalam kehidupan siswa dan komunitas tempat saya mengajar. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi guru-guru lain yang ingin membuat perbedaan dalam dunia pendidikan. Dengan prestasi ini tidak serta-merta membuat saya merasa puas, namun justru membuat saya untuk lebih giat lagi menggali potensi diri.

Namun masih banyak evaluasi dan refleksi yang perlu saya lakukan terkait pembelajaran yang telah berjalan selama ini. Evaluasi dan refleksi guru merupakan proses penting untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam mengajar. Evaluasi secara teratur terhadap cara mengajar, strategi pembelajaran, interaksi dengan siswa dengan cara melakukan umpan balik mengenai pembelajaran. Meninjau hasil tes, tugas, atau proyek siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi. Serta meninjau kekuatan dan kelemahan kita sebagai guru, untuk menentukan strategi pembelajaran yang lebih baik kedepannya.