Hari ini saya baper banget. Penyebabnya saat jemput Liyana, saya lihat dia menangis. Sayangnya saya tidak bisa langsung bertanya penyebabnya, karena dia sedang latihan di panggung. Dia dan kawan-kawannya sedang latihan untuk tampil dalam acara Isro Mi'raj di sekolahnya.

Dibarisan kedua saya lihat Liyana beberapa kali mengelap air matanya dengan kerudung yang dia pakai. Saya sabarkan hati sampai dia selesai latihan. Begitu dia turun dari panggung, saya segera memeluk erat dan berbisik, dia boleh menangis sampai puas agar lega.

Tak setiap hari saya bisa menjemputnya. Menyaksikan momen dia menangis, membuat saya merasa bersalah, karena tak selalu ada saat dia pulang sekolah. Kali ini untunglah saya tidak melewatkan momen memeluknya saat bersedih. Sungguh ini momen berharga untuk saya.

Antar jemput anak bukan hal sepele. Saya sering mengantar Liyana sekolah saat ayahnya dinas keluar kota. Saat di sepeda motor, sepanjang perjalanan ke sekolah, kami lewati dengan hapalan surat pendek, doa-doa atau saling mengobrol. Melalui momen antar sekolah, saya bisa mendampingi liyana dan Rasyid menghapal baca solat, surat-surat pendek dan lainnya.

Momen jemput kali ini adalah keberkahan buat luar biasa saya. Semoga setiap momen berharga tidak terlewatkan oleh saya meski saya ibu bekerja. Semoga anak-anak selalu mau bercerita dan saya bisa jadi kawan bercerita yang menyenangkan buat mereka. Semoga saya selalu bisa mendampingi mereka aamiin ya rabbal Alamin

Jakarta, 11 Maret 2020