mita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RINDU

Rindu

Karya Mita Hidayanti

 

 

Kupandangi kembali foto di layar HP. Rasa rindu kembali menyeruak. Kuusap kembali gambar seseorang dalam foto itu. Kulayangkan ingatan pada tiga  tahun lalu. Kuhela napas panjang. Rasa sesak dan sakitnya masih sama seperti saat itu.

 

Masih kuingat malam itu, saat kau membawa wanita itu ke rumah. Pendapatku tak lagi penting. Perasaanku tak lagi jadi prioritas bagimu. Setelah malam itu, hampir setiap hari pertemuan kita di meja makan hanya dipenuhi debat dan emosi. 

 

Aku ingat kau tak henti memohon kepadaku. Merajuk seperti anak kecil. Meminta aku memahamimu. Meyakinkan bahwa hal tersebut adalah yang terbaik untuk kita berdua. Hingga akhirnya kamu memutuskan untuk tetap membawa wanita itu masuk dalam kehidupan kita meski aku tak setuju.

 

Sejak itu aku sudah tidak peduli lagi dengan apa yang kau lakukan. Tepat dihari kau membawa wanita itu resmi masuk ke dalam hidup kita, aku pergi. Kubulatkan tekadku untuk pergi jauh dari kalian. Hatiku terluka. Tak bisa kah kau mengerti, selama ini meski kita hanya berdua, namun hidup kita sudah sempurna. 

 

Entah sudah berapa puluhan telepon darimu kuabaikan. Ratusan pesan masuk tak kuhiraukan.  Bahkan entah berapa kali wanita itu datang menemuiku, memintaku kembali. Memohon agar aku mengerti. Meminta maaf karena kehadirannya sudah membuat kita terpisah. Tapi aku sudah tidak peduli. Kau memilih wanita itu dari aku, maka aku pergi. Dan kau tahu pasti sifatku. Saat aku memutuskan sesuatu, aku bersungguh-sungguh dengan itu.

 

Tiga tahun sudah kita tak bertemu. Kadang rasa rindu membuatku ingin kembali, memelukmu erat seperti dulu lagi. Tapi egoku menghalangi. Dan kau sepertinya sudah putus asa membujukku. Tak lagi kau hubungi aku.

 

Mataku mulai berembun. Rasanya sesak akan rindu. Haruskah aku kembali pulang. Haruskah aku menyerah dan menerima semua keputusanmu.

 

/Pulanglah, hingga kini dia selalu menunggu setiap petang. Berdiri di pintu rumah, bersiap menyambutmu pulang/ kubaca ulang pesan itu. Dari wanitamu. Ya ... Aku memanggilnya wanitamu, karena dialah yang lebih kau sayang dari aku saat ini. Betulkan?

 

Kuhela napas panjang, sekedar menghempas beban berat yang menghimpit dada. Kumantapkan hati. Kulangkahkan kaki menuju mobil yang sudah menunggu sejak tadi.

 

Sebuah sosok bermata elang menyambutku dengan senyum. 

 

"Aku akan menemanimu, jangan cemas." Tersenyum dia berkata. 

 

Kuhempaskan tubuh di kursi penumpang. Sedang sosok bermata elang melajukan mobil dengan tenang. 

 

"Masuklah kedalam, tersenyumlah." Sosok bermata elang, memintaku keluar mobil, saat sampai di sebuah rumah mungil dengan taman bunga kecil di depannya. 

 

"Ayo sayang, selesaikan urusanmu, agar kita bisa segera menikah," ucapmu dengan senyum manis dan menggodaku, mencoba membuatku menepiskan ragu.

 

Ya ... Aku kembali, demi rindu yang membuncah dan masa depanku sendiri.

 

Kuketuk perlahan pintu berwarna cokelat. Sebuah suara lembut menjawab salamku. Wanitamu muncul sambil menggendong balita lucu. Wajahnya tampak terkejut dengan kehadiranku. 

 

"Apa kabar?" Kucoba memecah kecanggungan antara kami.

 

"Siapa yang datang, sayang?" Suara bariton yang amat kukenal. Tak lama sosoknya muncul. Terpana berdiri melihatku. Kulihat matanya berembun

 

"Yana," lirih kau sebut namaku. Sarat rindu kudengar saat kau panggil namaku.

 

"Ayah, Yana rindu," lirih akhirnya kuucapkan rasa yang selama tiga tahun kupendam.

 

Luruh sudah semua egoku. Luruh sudah semua benciku. 

 

Pernah dituliskan di grup KOMUNITAS BISA MENULIS. Dituliskan ulang dengan sedikit perubahan

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post