Tiga Belas

Ternyata memang tidak secantik yang saya bayangkan. Dagu berlipat itu justru makin menebal. Belum lagi bibir yang terkatup sopan itu ternyata justru membenarkan apa kata si adik kemaren….”ih bibir mama jembar “, hadeh!!!.Kerudung merah yang saya pikir akan menampakkan aura jelita ternyata over dominan. Wuih!, jadi tidak pede nih,,,wehee.

Tak apalah, lanjut jalan ajah. Penting sadar diri, saya rasa itu lebih baik. Bersyukur masih saya dapati senyum semangat di hari ini. Banyak hal belum bisa terungkap.Karena sebenarnya hari ini, disini ditempat duduk/kursi yang saya tempati ini,sebuah cerita unik kembali terjadi.

Saya yakin, senyum optimis saya yang sedang terpampang dan tertangkap oleh kamera ini adalah bagian dari senyum syukur dan semangat saya yang merasakan banyak mendapat berkah di hari ini.

Wuih….tarik nafas dulu ah. Saya mulai mendapatkan satu hal yang ingin saya ceritakan.Tidak perlu jauh-jauh, (begitu juga kata-kata yang sering saya lontarkan kepada murid saya). Di balik punggung ini ada sandaran kursi yang mencanangkan angka istimewa,ya 13 itulah nomor kursi saya.

Kalo saya bicara angka 13, pastinya anda akan mengatakan angka sial…ssstt itu Thiyaroh.

Kok ,jadi ngomongin angka 13 ?….karena inilah satu keunikan , angka bermakna yang saya dapati hari ini sehingga menambah saya semakin yakin dan senyum bersemangat.

Tiga Belas,

Begitu masuk ruangan ini tadi,tatapan mata saya terpancing oleh kursi-kursi yang bernomor.Maaf bukannya berfikir doorprize, tapi begitu melihat nomor, saya selalu teringat angka 13.

Ada apa dengan angka Tiga Belas.

Hehe….saya berasal dari nganjuk dengan alamat rumah tempat tinggal saya no.13. Saya terlahir, di rumah orang tua saya yang bernomor.13. Dulu ketika saya kuliah, saya lulus pada tgl 13 .Saya kerja menempati kamar nomor 13. Saya menikah dengan tanggal 050701 yang kalau dijumlahkan 5+7+1=13. Kemudian saya kontrak rumah menempati rumah bernomor 13. Akhirnya pada suatu waktu saya disadarkan pada weton (istilah basa jawa) dino Senin Pahing yaitu 13