RINDU MATAHARIKU
Siang itu tak ada yang berbeda
Engkau hadir menemuiku sambil tergesa-gesa
Tak ada yang tahu pasti artinya menanti
Begitupun aku telah hilang dalam telaga yang dingin membeku
Dingin yang menusuk hingga kedalam tulang
Ku diam menggenggam kedua tangan
Tanpa gerak aku memanggil namumu
Angin bawalah pesan rinduku ini padamu
Berharap kau akan membelai rambutku
Memeluk erat tubuhku
Menerima tangis dan tawaku
Menghiasi cerita cerita bahagia dan cinta
Rindu oh rindu
Tak bisakah seditik saja biarkan ku sendiri
Tanpa air mata yang tak kuasa ku urai setiap mengenang dirimu
Bahkan langitpun menangis melihatku merindu
Mataku terpejam sambil menikmati perjalanan pahit ini
Hujan cepatlah berganti semi
Menepi menghangatkan diri
Bersama sinar surya yang akan selalu dihati
Sampai ku tersadar aku tersesat dalam perjalanan panjang ini
Langsa, 6 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksi tersusun dalam larik menjadi bait. Hadir apik sebagai puisi yang sangat menarik.