CINTA YANG ABADI ???
Cinta sesama tidak pernah abadi kecuali Allah Sang Maha Penyayang menghendakinya , karena keabadian itu hanya Cinta sang kholik kepada makhluknya . Seperti gambaran cinta berikut ini :
Cinta. Sungguh sebuah rasa manis yang dianugerahkan Allah kepada manusia, sebagai rasa fitrah yang menuntun manusia tumbuh dengan adanya rasa belas kasih dan menumbuhkan rasa berkasih antar sesama manusia. Maha Besar Allah.
Dengan rasa itu pula, muncul ketertarikan antara laki-laki dan perempuan. Dua makhluk yang ditakdirkanNya berpasangan, dengan aliran cinta dan kerinduan sebagai pendorongnya. Yang membedakan adalah, apakah aliran itu mengalir di atas ridhoNya atau tidak. Memendam kerinduan kepada seseorang yang dicintai, dengan kesabaran penuh percaya pada takdirNya, berusaha menjaganya agar tidak menjerumuskan pada lembah dosa, adalah sebuah kerinduan yang manis.
Terasa menyakitkan memang ketika kerinduan pada sang kekasih hati yang mencengkeram kuat di hati tak mampu tersampaikan lewat kata-kata, tak mampu bersua, tak mampu saling apapun.Hanya do’a yang bisa terukirkan, memohon pertolongan Illahi, semoga kerinduan ini bertemu muara di atas keridhoanNya.
Beberapa peringkat cinta :
1. Cinta Sang Kholik kepada Makhluknya .
2. Cinta Nabi Muhammad Saw. Kepada Ummatnya
3. Cinta orang tua kepada Anaknya
4. Cinta Guru kepada siswanya
5. Cinta suami kepada istrinya
6. Cinta sesama .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Baguss pak jun... Lanjuut...
Wow, cinta oh cinta, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik