M. MAGHFUR QUMAIDI

Lahir di kabupaten kediri, pendidikan mulai dari SD sampai Madrasah Aliah di tempuh di kota kelahiran, tepatnya SDN keling 1, MTsN Model Pare (sekarang MTsN 1 K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Biarkan Mereka Liar (kunci sukses siswa menulis)

Biarkan Mereka Liar (kunci sukses siswa menulis)

Biarkan Mereka Liar

Oleh: M. Maghfur Qumaidi

Hari jumat yang lalu, Madrasah kami kedatangan tamu-tamu literat dari SMK An Nur Bulu Lawang Malang. Banyak yang kita diskusikan. Kebetulan saya didapuk di depan untuk menjelaskan tentang teknis pelaksanaan program literasi Madrasah. Tak banyak yang saya sampaikan, saya hanya berbicara berdasarkan pengalaman dan pemikiran, tentang bagaimana gerakan literasi terwujud dalam sebuah karya. Saya menyampaikan "Biarkan Anak-anak menulis secara liar, membatasi mereka, sama artinya membunuh kreatifitas anak-anak."

Perlu dipahami, kadang aturan-aturan yang disampaikan diawal justru menyebabkan anak-anak takut melangkah. Mereka takut jika apa yang dilakukan salah. Menulis lebih didominasi faktor mental dan intelektual. keduanya saling mempengaruhi. Jika mentalnya down maka imajinasi mereka juga akan terhenti.

Mental berani menulis merupakan hal yang utama. Sedangkan apa isi tulisannya, kita pikir berikutnya. Bagaimana mereka menata bahasa kita bimbing sambil berjalan. Yang penting bagaimana anak-anak segera bertindak, berani mengeluarkan imajinasinya. Menulis itu butuh proses. Tak mungkin tiba-tiba tulisanya bagus. Mungkin itu berlaku bagi penulis manapun. karena menulis itu pembiasaan. Semakin sering, maka semakin berbobot pula tulisanya.

Berbagai ide muncul dari mana saja. Testimoni yang kami lakukan waktu itu, spontanitas mereka saya minta maju ke depan. Lima anak secara bergantian. Saya hanya ingin mereka menyampaikan, apa motivasi dan ispirasinya menulis novel-novel itu. Ternyata cukup bervariasi. Mungkin ini dapat menjadi reverensi bahwa datangnya ide bisa lahir dari mana saja.

Zaki mengatakan, bahwa datangnya inspirasi karena sering menonton tv dan membuka media sosial. Dia prihatin tetang generasi muda saat ini yang banyak terjerumus narkoba, karena tak mengenal budaya bangsanya.

Najwa anak indigo, ia merasa tak pernah dipercaya tentang apa yang diketahuinya, Akhirnya menulisnya dalam novel yang berjudul " Dua Dunia Satu Mata."

Berbeda lagi dg Marsa, dia terispirasi tentang kisah hidupnya, dan akhirnya pesantren menjadi pilihanan tempat melanjutkan pendiidikan selain belajar di sekolah formal.

Amar siswa kelas 9, mungkin cukup nyleneh, anak sebesar itu suka berkhayal tentang makhluk super, sejenis supermen, badmen, dan lain-lain. Ternyata berkayal sejak kelas dua SD. Dia mengatakan, " Mengapa tidak saya tulis, pasti menarik, katanya sanbil malu-malu.

Ada yang lebih aneh lagi. Siswa kelas 8 yang bernama Layla,. Ia tak tahu mengapa tiba-tiba bisa menulis buku. Inspirasi itu rasanya tiba-tiba, seperti mendapatkan petunjuk dan tulisannya mengalir begitu saja. "Amanah seorang bapak," itulah judul bukunya.

Isprasi itu liar, tapi ada satu hal yang selalu saya sampaikan. Bahwa, "Suatu saat buku-buku itu yang akan membawamu. Bukan kamu membawa buku. Buku-buku itu yang mengangkatmu, bukan kamu yang mengangkat buku. Salam Literasi.

Kampung Inggris Pare

03/11/ 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen...

03 Nov
Balas

Mantap jiwa, Pak Maghfur..

04 Nov
Balas

Mantap jiwa, Pak Maghfur..

04 Nov
Balas

Kereen

28 Dec
Balas



search

New Post