M. MAGHFUR QUMAIDI

Lahir di kabupaten kediri, pendidikan mulai dari SD sampai Madrasah Aliah di tempuh di kota kelahiran, tepatnya SDN keling 1, MTsN Model Pare (sekarang MTsN 1 K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Curhatan sang Maestro Gurusiana

Curhatan sang Maestro Gurusiana

Curhat sang masetro gurusiana

Catatan HAB Kemenag 73 Jatim

Acara Hab kemenag ke 73 di kanwil Jatim tidak seperti biasanya, karena hari itu telah diundang semua unsur madrasah yang turut mendukung kemajuan kementerian agama. Madrasah, Siswa, dan Guru Tenaga dan Kependidikan (Pengawas, Kepala madrasah negeri, GTK PNS maupun honorer, guru swasta), yang pernah mendapat prestasi, baik dilingkungan kementerian agama, maupun instansi lain, baik instansi pemerintah maupun swasta, semua diberi penghargaan oleh kementerian agama, dengan catatan prestasi itu dilaporkan.

Dalam event itu kebetulan madrasah kami juga turut hadir, karena juga mendapat penghargaan sebagai juara lomba inovasi madrasah bidang literasi. Saat itu saya menemani bapak kepala Madrasah untuk menerima piala. Kami mendapat giliran gelobang pertama yang diberi penghargaan kemudian disusul oleh GTK dan siswa. Ada kejadian yang mengharukan diruang itu, beliau bernama Pak Untung seorang guru madrasah swasta dari sumenep, kedua belah tanganya tidak ada (mulai dari pangkal lengan). Terus terang saya terharu melihatnya, apalagi saat video ditampilkan, dia menulis menggunakan kaki, yang lebih menyayat hati, murid-muridnya begitu tawaduk, dan menyalami kaki pak untung sebagaimana mereka menyalami tangan. Murid-murid menyium kaki Pak Untung. Subhanalloh, terus terang saya kagum dengan beliau atas semangatnya, dan sekaligus malu karena Alloh memberi kesempurnaan, tetapi terus mengeluh merasa kekurangan.

Disela-sela acara, kebetulan saya bertemu dengan sahabat penulis, dia mendapatkan penghargaan juga karena sebagai penulis produktif di gurusiana. Dia minta saya untuk memfoto dirinya ketika maju kedepan untuk mendapatkan penghargaan, saya pun mengiyakan saja, tak pernah berfikir apa-apa, karena itu hal yang biasa saja. Setelah sesi penyerahan, dia sedikit memelas ingin ditunjukan foto-foto hasil bidikan saya, sambil berkata “Pak Maghfur HP saya rusak, sampai dua kali, yang satunya hancur berkeping-keping, satunya lagi masuk bak air, saat saya wudlu.” “Loo kok bisa” saya menjawab. Kemudia dia berkata-kata “Ceritanya panjang... sebenarnya saya ini penulis yang tidak merdeka, saya tidak seperti panjengan, istri panjengan selalu memahami jadi penulis populer banyak mahmud yang ngajak foto, sedangkan saya, foto dengan nenek-nenek saja, pulang diintrogasi” dia pun terus bercerita, dan saya pun mendengarkan dengan penuh perhatian.

“Pak Maghfur, Anak saya sudah besar, dan kini kuliah semester dua, dan umur saya lebih dari 50 tahun, berfikir poligami jelas gak mungkin, meski hati saya masih berkeinginan (red.ngarep) .” Apalagi sekarang banyak teman-teman penulis dengan judul poligami, ini rahasia ya pak.. saya sudah mengoleksi beberapa buku poligami, dan ini masih saya baca, tapi belum khatam.” Dia terus bertutur dengan tatapan kosong, seakan-akan mengingat kejadian pahit yang pernah dialaminya. Dia bercerita kepada saya, bahwa pernah diajak pulang paksa oleh istrinya, pada saat diklat editor dikota batu menjelang tahun 2018, karena diajak foto dengan mamah-mamah seksi (red. rendut). Lebih tragis HP saya dibanting didepan saya, setelah melihat foto saya di medsos dengan gadis berjilbab pada saat HGN di Jakarta beberapa bulan yang lalu di depan kantor arsip. “ Tetap saya sukuri semua ada hikmahnya, setelah HP itu hancur, saya dapat hadiah RP 1.750.00 saat lomba buku yang diakan oleh pemkot Surabaya, akhirnya beli lagi, dan sekarang saya harus waspada bila berfoto dengan gadis-gadis remaja (red. Ibunya gadis remaja) teman-teman kita.” Sambil membuka laptop dia menunjukan kepada saya, wih... ternyata dia menyimpan foto-foto teman-teman penulis yang sexi-sexi, dan ada juga foto dirinya yang masih umur 30 tahunan memeluk seorang wanita cantik, aku pun kaget dan bertanya “ ini foto siapa pak Haji syaihu.” Dia menjawab dengan tersipu-sipu “ Itu istri saya pak Maghfur.” Salam hormat saudaraku, salam sukses.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah bisa jadi buku nih?

04 Jan
Balas

Novel.. judul sang maesro

04 Jan

serius pak ceritanya?

04 Jan
Balas

tanya sang maestronya bu..heheh

04 Jan

Ajur Jum! Ajur! Sebentar lagi, acara cerita baru. Bullying. Tunggu y!

04 Jan
Balas

Siap kita tunggu ..

04 Jan

Subhanallah, dahsyat sekali pak ceritanya. Memang, 2 tokoh ini pancen Topppp. Sukses

04 Jan
Balas

tentu.. tapi yai husni lebis top deh

04 Jan

Asyik...menginspirasi..ha.ha..

04 Jan
Balas

Salam literasi p nanang..

04 Jan

Keren . Pak Ahmad ketahuan ya..hihi

04 Jan
Balas

Hihihu

04 Jan

Ini ceritanya pak Syaihu terciduk y pak?????

04 Jan
Balas

Hehehe yaa pak.. Sebuah pengakuan

04 Jan



search

New Post