Diklat Menulis. Perlu?

Oleh: M. Maghfur Qumaidi

Menulis itu pembiasaan, karena keterampilan. Lalu , apakah perlu diklat atau pelatihan jika ingin menulis. Sebenarnya tidak juga tidak masalah. Ilmu menulis itu sama dengan ilmu lain. Bisa dipelajari pada siapa atau di mana saja. Bisa dipelajari secara bersama-sama atau privat. Semua tergantung selera.

Mungkin saat ini marak, penawaran-penawaran untuk belajar menulis. Jalurnya macam-macam tatap muka langsung atau tak langsung. Namun, perlu di catat bahwa belajar menulis sendiri dan belajar menulis bersama ada sensasi yang berbeda. Dengan menulis bersama kita bertemu dengan beragam penulis dan calon penulis. Ditempat itulah mereka seakan terjadi berbagi energi poaitif.

Pengalaman saya dua tahun lalu bersama teman Surabaya 3 sebuah kenangan yang tak terlupa. ketika kita sama-sama awam. Apalagi saya yang sering bercerita. menulis tanpa bekal apapun. Sekarang Alhamdulillah banyak buku yang lahir dari laptop saya yang usang ini. ya karena diklat itu sesungguhnya membawa energi positif. Di samping belajar pada praktisi yang pengalaman. kita juga dimotivasi untuk menulis tanpa henti.

Teman-teman yang sudah pinter menulis pun, kadang ikut diklat lagi, bukan karena kurang kerjaan, tapi butuh atmosfir untuk meningkatkan gairah menulis. Sebab pertemuan dengan penulis atau calon penulis lain seakan muncul energi baru.

Ayuk ikut diklat penulis, selain ada Pak Wagub, Trainer Naional Bunda Sri Subekti, Mas Andi Muhammad Yasin yang pernah mengebrak MTsN 7 Kediri. hingga melahirkan penulis dari siswa. Insyaallah teman-teman yang sukses menjadi penulis juga akan hadir.

Kampung Inggris. Nunggu Diana Bimbel BHS Inggris