Menulis Saja, tak Usah Mikir

Ada seorang sahabat. Sebenarnya lama dia saya ajak untuk ikut menulis. Saya tahu dia punya potensi besar untuk menjadi penulis, tapi entah apa yang menyebabkan dia tak segera menulis. Lama dia saya biarkan, bukan karena saya bosan memotivasi. Namun, memang memotivasi itu caranya macam-macam. Mendiamkannya adalah cara saya memotivasi. kenapa saya diamkan. karena kata-kata halus sudah, guyonan sudah, dan tendangan keras juga sudah. Maka bagi saya tak ada cara lain selain diam dan membiarkan. Kenapa langkah itu saya ambil, karena saya punya keyakinan bahwa dia sebenarnya bisa.

Suatu saat dia bertanya. Bagaimana cara menulis, sedangkan menulis butuh bahan pustaka, dan lain-lain. Saya tahu, penulis pasti bernafsu untuk mempunyai buku bermutu, karena buku-buku yang beredar laris pasti bermutu. Pembaca tak tahu, bahwa untuk mencapai seperti itu, juga diawali oleh buku yang biasa-biasa saja atau istilah kasarnya "tidak bermutu."

Kembali pada sahabat saya tadi. Saya selalu mengatakan, kalau ingin menulis, menulis saja. tak usah berfikir jauh-jauh. karena kalau hanya mikir tidak bertindak, tak bakalan mendapatkan tulisan. Tulisan biasa saja tak ada. Apalagi tulisan yang bermutu.

Jawaban saya kadang juga kelewat ekstrim. Menulis tak usah mikir reverensi. Mungkin dikira saya ngajari keluar pakem, pada hal tidak. Maksud saya untuk penulis pemula jika bingung, tulis saja sesuatu yang paling mudah. Pikiran kita, pengalaman, dan cerita kita adalah hal paling mudah untuk kita tulis.

Pingin jelas. ikuti diklat Sagusabu MTsN 7 kediri bersama MediaGuru tanggal 23 dan 24 November 2019. ingin daftar isi link di bawah ini. kediri4.mediaguru.id

Kediri, 30 September 2019

M. Maghfur Qumaidi, S.Pd., S.Sos., M.Si.