Merawat Gerakan
Merawat Gerakan
Oleh: M. Maghfur Qumaidi
Memulai kadang menjadi hal yang sulit. Butuh tenaga ekstra untuk mewujudkanya. Namun, merawat tak kalah sulitnya. Sama halnya kita mampu.membuat rumah atau membeli apa saja. tetapi giliran perawatan tenaganya sudah berkurang.
Gerakan litetasi mungkin juga seperti itu. Butuh tenaga ekstra agar gerakan itu tetap cantik dan menawan, gerakan itu tetap menjadi suatu hal yang dianggap penting. Berliterasi mungkin tak semua orang menyukai. Entah apa persepsi gerakan tersebut. Namun yang pasti berliterasi butuh manajemen waktu. Untuk menyempatkan diri membaca, memgamati, dan menulis.
Tak bisa dipungkiri. Gerakan literasi tidak membawa dampak secara langsung, yang terlihat secara fisik. Semua butuh proses. Bila tak sabar dengar proses itu, maka lambat laun juga akan meninggalkanya. Namun, bagi yang memahami, maka akan terus berjalan, meski tanpa dukungan yang besar. Literasi adalah gerakan mental. Belajar berfikir cerdas. Bukan gerakan "Okol." mengandalkan kekuatan. Ibarat menghancurkan batu dengan godam. Kehamcuranya akan tampak terlihat. Demikian pula seperti membangun gedung, maka tampak bahwa gedung itu benar-benar berdiri, secara fisik.langsung bisa dinikmati.
Getakan literasi adalah gerakan fikir. Hasilnya baru terlihat jika proses literasi telah usai. Sebanarnya banyak contoh. Bagaimana emansipasi lahir setelah ditulisnya buku oleh R. A. Kartini. Ide-ide besarnya baru dapat kita rasakan sekarang. Saat ini wanita boleh jadi apa saja. Dulu Masih terbelakang. Masih banyak lagi contohnya setelah bertahun-tahun ternyata membawa dampak. Termasuk para ekonom, bukunya, dijadikan pijakan dalam menyusun sebuah kebijakan
Literasi pun sama dengan tanaman. Kalau dibiarkan akan mati dan punah.
Literasi itu tanggung jawab bersama. Bukan milik golongan tertentu. iterasi bukan masalah materi. Namun, literasi adalah penyiapan generasi bangsa untuk sadar menggunakan pikiranya.
Bila program literasi mati. Sama artinya membunuh anak-anak dari kebiasaan berfikirnya. Yang notabene di tangan anak-anak kita lah bagaimana masa depan bangsanuya. Salam Literasi untuk Indonesia.
Ruag Tamu.. Saat mata ingin memejam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar