GELISAHKU SEBAGAI IBU(1)Muttaqwiati, Penulis buku Bukan Ibu Biasa

Ada kegelisahan yang hari-hari ini bergumulanKenapa wibawa guru tergusur dari negeri yang kusangka berpekerti luhurKenapa murid kian mendongak dan orangtua mulai congkak?!Kucoba menelusur kitab yang berisi ajaran Penyuci JiwaAh, aku tak hendak berkata banyakHanya mencoba merenung sejenak pada bab yang berbunyi ADAB MURID DAN GURU.Sungguh, aku tak akan menuturkan semua kemulyaan yang tertulis di sanaHanya sedikit saja;"Ilmu adalah ibadahnya hati, maka adab murid adalah menyucikan jiwa dari kejelekan akhlak dan keburukan sifat"Ayah bunda..Ketika kita menyerahkan anak-anak kita kepada asuhan para guru sudahkah kita menyerahkan dalam kondisi siap menjadi murid, yang memenuhi jiwanya dengan keterpujian akhlaq. Jika belum.. tahukan kita, bahwa kita telah membebani sang guru dengan beban yang berat, sementara kita meminta ilmu untuk anak-anak kita. Sungguh kita orangtua yang banyak behutang budi pada keberkahan seorang guru. "Penuntut ilmu tidak boleh bersikap sombong terhadap guru. Ingatlah kata bijak; Ilmu enggan terhadap pemuda yg congkak seperti banjir enggan terhadap tempat yang tinggi."Ayah bunda..Sudahkah kita ajarkan ketawadzu'an trhd guru pada anak-anak kita, atau bahkan kita yang lebih dulu mencontohi betapa congkak adalah pakaian kita?! Bahkan di hadapan guru anak-anak kita?! Menangislah sekarang sambil merenung betapa para guru telah menjadi "kita" dalam membimbing, mendidik dan mencerdaskan permata jiwa. Masihkah pantas kita, anak kita, mendongak dengan congkak.Uang seberapapun tak kan bisa sepadan dengan apa yang dilakukan guru.Aku menangis.. sbg orang tua yg telah menitipkan anak2ku pada asuhan guru..Salam ta'dzim kepada semua guru.#FB Titaq Muttaqwiati(Membaca Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali)