Guru itu Pemain Teater
Setiap sekolah pasti memiliki ekstra kurikuler yang dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Selain pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib, ada juga ekstra lain yang menjadi wadah pengembangan prestasi non akademik siswa. Sebut saja basket, voli, pencak silat, judo, kaligrafi, paduan suara, futsal, musik, hingga teater. Nah artikel ini akan membahas tentang ekstra kurikuler yang saya sebut paling akhir.
Teater.
Saya pernah menggeluti teater dari bangku sekolah menengah pertama hingga kuliah. Pengalaman itu membuat saya memiliki pandangan terhadap keterkaitan teater dengan profesi saya sekarag, pengajar. Saya sampaikan sudut pandang tersebut lewat sebuah tulisan. Silahkan dibaca sambil menyeruput secangkir minuman.
Teater Membuat Guru Terampil Berkomunikasi.
Dalam teater ada latihan olah vokal. Latihan tersebut mencakup bagaimana kita memproduksi suara dengan volume yang tepat, intonasi yang sesuai, artikulasi yang jelas, juga kecepatan berbicara yang pas. Latihan itu sebenarnya adalah salah satu prinsip ilmu komunikasi. Bagaimana guru bisa menyampaikan pelajaran dengan baik jikalau volume suaranya kecil, intonasinya tidak menarik, artikulasinya yang membuat apa yang disampaikannya multitafsir, atau ia terlalu cepat dalam berbicara. Ketika seorang guru mampu memahami bagaimana dasar membentuk komunikasi tentu akan membuatnya lebih mudah menyampaikan dan menerima pesan dengan efektif dan efisien.
Untuk itu, guru perlu sesekali melakukan olah vokal. Latihan vokal disini tidak mengharuskan guru tersebut memiliki suara merdu seperti finalis Indonesian Idol. Yang terpenting adalah, bagaimana guru tersebut dapat menyampaikan suatu pesan atau materi yang mudah dipahami oleh siswa. Tentu itu dipengaruhi oleh bagaimana volume, speed, intonasi dan artikulasi suara guru tersebut.Dalam teater juga dipelajari bagaimana menggunakan gestur tubuh. Salah satu gestur yang diperhatikan adalah kontak mata. Jika guru melakukan kontak mata dengan baik kepada semua siswa, pasti materi yang akan dikomunikasikan akan menjadi lebih diperhatikan mereka. Gestur juga dapat mempertegas pesan materi pelajaran. Proses pembelajaran menjadi lebih berkesan karena penyampaiannya dilakukan dengan kesungguhan dan penghayatan yang baik. Terkadang gestur tubuh juga dapat menjadi daya tarik siswa untuk memperhatikan guru. Apalagi jika ditambah mimik wajah yang sesuai tapi tidak berlebihan.
Mampu Menghidupkan Suasana Kelas
Guru yang memiliki pengalaman dan ilmu keteateran sedikit banyak dapat membawa suasana yang menyenangkan. Ia mampu memberikan variasi-variasi dalam pembelajaran. Misalnya memberi selingan berupa permainan yang dilakukan dengan atraktif atau cerita yang ia sampaikan dengan penuh penghayatan yang ia kaitkan dengan materi pelajaran. Tentu hal itu akan memantik rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang diajarkan. Kelas pun menjadi hidup.
Guru yang memiliki pengalaman berteater pasti tahu bahwa dalam pertunjukkan selalu ada klimaks. Pemain teater harus bisa mempengaruhi emosi penonton. Demikian pula dalam pembelajaran, guru tersebut harus bisa memainkan emosi siswanya. Saat siswa terlihat merasa bosan, guru bisa memberikan jokes atau melakukan permainan sederhana yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar.
Tentu, kemampuan menghidupkan suasana tersebut merupakan bagian dari cara guru dalam menguasai kelas. Guru yang dapat menguasai kelas akan membuat siswa tetap fokus dan tertarik pada pelajaran. Guru tersebut juga pasti akan meninggalkan kesan menyenangkan di hati siswa. Imbasnya kehadiran sang guru akan sangat dinantikan.
***
Bila diperhatikan lebih lanjut, guru adalah aktor. RPP adalah skenario. Siswa adalah penonton. Untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan, sang aktor harus memberikan pertunjukan yang membuat pentonton terkesan.
Demikianlah sudut pandang saya terhadap pentingnya teater bagi seorang pengajar. Saya tutup artikel ini dengan foto yang menggambarkan saya tengah bermain peran dengan tim ekstra teater di sekolah tempat saya mengajar dahulu. Semoga bermanfaat.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasanya begitu luar biasa pak. Keren banget dan sangat inspiratif sekali