Tantangan hari ke 5

Lihatlah, begitu kita masuk ke dalam rumah. Apakah ada perabot yang memenuhi etalase, lemari kaca yang pintunya berjejer.

Perabot yang hanya dipakai sekali, dua kali kala masih baru. Pada akhirnya hanya teronggok berdebu bertahun-tahun. Padahal makin tahun nilainya semakin menurun. Bukan emas, perak, permata yang nilainya makin "kinclong".

Atau kita melihat toples-toples yang menyisakan remahan-remah makanan yang mulai berjamur. Padahal makanan-makanan itu bukan media fermentasi.

Kenapa tidak kita mulai normal baru konsumtif menjadi filantropi!

***

Kata-kata di atas merupakan renungan pribadi saya. Namun juga tidak sedikit merasakan hal yang sama.

Paling tidak ada tiga efisiensi yang bisa kita jadikan normal baru saat ini.

1. Tidak keluar rumah, kecuali urgent. Dulu bisa dan biasa traveling, namun sekarang uangnya bisa di"saving". Silaturrahimpun bisa lewat daring.

2. Kurangi penggunaan listrik. Saat ini, sinar matahari penting tingkatkan imun tubuh. Jadi biasakan bekerja di ruangan terbuka. Buka pintu, buka jendela. Singkap gorden, itu juga "keren menewen".

3. Beli makanan secukupnya. Kalaupun banyak, bagi dengan tetangga. Bukan dimakan dulu, sisa baru dibagi. Jangan sampai ada makanan yang mubadzir. Di luaran sana banyak orang yang rela berpeluh keringat demi nasi sebutir.

Sukatani, 19 Syawal 1441 H