Sebagai seorang anak yang hidupnya berjauhan dengan orang tua, kadang seringa ada perasaan rindu yang mendalam. Tapi untuk saat ini, karena perkembangan alat teknoligi, maka semuanya bisa kita lakukan, perkembangan teknologi sangat membantu. Bisa mendengar suara, itupun sudah sangat cukup. Mendengar suara mereka ada kebahagian tersendiri yang kita rasakan. Apalagi bila ada kesempatan liburan, kita bejumpah langsung dengan mereka.

Kebahagiaan yang saya rasakan, Ketika pulang berlibur dikampung halaman pada pertengahan tahun ini. Kedatangan saya bersama keluarga disambut dengan penuh kehangatan oleh keluarga. Selama di kampung, rasanya sangat diistimewahkan. Dilarang untuk buat ini-itu, mau makan apa pasti disiapkan. Berada dikampung kurang lebih dua minggu. Hal yang paling saya benci adalah perpisahan. Jujur saya tidak bisa menatap mata kedua orang tua, karena itu akan membuat saya tidak sanggup untuk melangkah.

Kedaan orang tua, yang usianya tidak mudah lagi, menimbulkan kekewatiran dalam diri setap anak, apa lagi ditinggalkan sendiri. Maka setiap saat menelfon, hanya untuk menanyakan kabar, karena dengan mendengar suara anak-anaknya mereka menjadi kuat. Kata-kata yang selalu diucapkan kedua orang tua adalah kapan datang jenguk kami lagi?. Kami hanya sanggup menjawab nanti kalua ada kesempatan.

Mendengar kabar salah satu dari mereka sakit, pikiran jadi tidak menentuh, ada ajah hal-hal yang aneh muncul, takut ini, takut itu. Tapi lagi-lagi hidup ini hanyalah sementara, bila saatnya tibah kita semua akan Kembali kepada Sang Pencipta. Malam ini walaupun cuman sepuluh menit, mendengarkan suara mereka, saya sangat bersyukur. Satu hal yang saya inginkan mereka tetap sehat. Tuhan lindungi kedua orang tua kami yang jauh disana.