Mohamad Imron

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TIKUNGAN ANGKER (Bagian 1)
Cerita Horor

TIKUNGAN ANGKER (Bagian 1)

Malam itu aku, istriku, dan anak semata wayang kami pergi bertandang ke rumah kakak ipar istriku. Karena keasyikan mengobrol, akhirnya kami pun pulang cukup larut malam. Sudah menjadi kebiasaan, kalau sudah kumpul dengan kakak ipar, bisa lupa waktu. Maklum, kakak ipar istriku ini memang menyenangkan kalau diajak mengobrol. Tema obrolan kami pun beraneka ragam dari urusan rumah sampai urusan politik atau pun artis.

"Bram, nggak nginap saja tah? Ini sudah malam loh!" ucap Mbak Kiki, kakak ipar istriku.

"Kami pulang saja, Mbak. Besok, Satria sekolah," jawabku sambil melirik anak laki-laki kami.

"Iya, Bude. Aku besok makan sehat di sekolah," celetuk anakku dengan gaya lucunya.

"Duh, ponakan bude ini emang kalau urusan makanan nomor satu," jawab Mbak Kiki.

"Mbak, kami pamit pulang dulu, ya?" ucap istriku sambil mencium punggung tangan kakak iparnya.

"Iya, Mil. Hati-Hati. Lain kali nginap, ya? Semenjak menikah kamu sudah jarang menginap di sini. Tuh, kamarmu sudah kangen kamu tempati lagi," ucap Mbak Kiki.

"Iya. Terima kasih, Mbak," jawab istriku sambil menatap sekilas ke arah kamarnya yang dulu ia tempati sebelum menikah denganku.

Aku tahu ada kerinduan di hati Mbak Kiki dan istriku kepada almarhum Mas Wisnu, kakak istriku yang telah mendidik dan merawat istriku sepeninggal kedua orang tua mereka.

Setelah berpamitan, kami pun meninggalkan rumah Mbak Kiki dengan menggunakan sepeda ontel menuju ke rumah. Jarak antara rumah Mbak Kiki ke rumah sekitar 10 kilometer. Selain melalui jalan beraspal, kami juga harus melewati jalan berbatu dan area persawahan untuk bisa sampai ke rumah. Sepanjang jalan, Satria yang membonceng di tengah beberapa kali berteriak girang apabila kami berpapasan dengan kendaraan besar.

"Yah, barusan truknya kayak yang aku lihat di tivi kemarin," teriaknya.

"Kamu nonton tivi sama siapa kemarin, Le?" tanyaku.

"Sama teman-teman, Yah, di rumah Haji Husin," jawabnya dengan penuh gembira.

"Iya ... iya ... Tapi, jangan lupa belajar," balasku.

"Iya, Yah," jawabnya lesu.

Setelah itu Satria duduk dengan anteng. Begitulah kebiasaannya kalau habis ditegur olehku. Tapi, ia pasti akan melaksanakan pesanku. Aku sudah hapal betul tabiatnya.

"Yah. Satria boleh tidur, nggak?" celetuk anakku kemudian.

"Jangan tidur dulu, Le. Kasian ibumu kesulitan memegangi kamu," jawabku sambil mengayuh sepeda.

"Tapi, Yah. Kalau sampai di tikungan dekat rumah itu, aku mau tidur, ya? Soalnya ...," jawab anakku itu dengan ketakutan.

"Emangnya kenapa, Le?" tanyaku penasaran.

"Kata Bagas, di tikungan itu kalau malam ada hantunya ...," jawab Satria semakin ketakutan.

Aku dan Jamila istriku terkejut dengan jawaban Satria.

Bersambung

(Cerita ini akan dipost di aplikasi Noveltoon sampai TAMAT dengan Judul yang sama dengan nama penulis JUNAN) Terimakasih

Link lanjutannya http://mohamadimron.gurusiana.id/article/2022/02/tikungan-angker-bagian-2-4006900

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi

15 Feb
Balas

Terima kasih. Salam literasi

15 Feb

Terima kasih. Salam literasi

15 Feb

Kereen, saya suka cerita mistik..Ditunggu lanjutannya Pak

15 Feb
Balas

Terima kasih. Insyaallah

15 Feb

keren... salam sukses

15 Feb
Balas

Terima kasih. Salam sukses

15 Feb

Salam Literasi...Sebenarnya takut mau baca.....asyik juga ceritanya ..salam sm bu jamila ya...

15 Feb
Balas

Wakakak

16 Feb

Terima kasih.. Salam literasi

15 Feb
Balas



search

New Post