Permainanku waktu kecil

Tantangan Menulis Hari Ke-2

#TantanganGurusiana

Lahir di kalangan orang yang biasa-biasa saja tidak selalu dikatakan seperti orang yang tidak beruntung di dunia ini, bahkan kita patutnya bersyukur jika kita lahir di kalangan yang biasa-biasa saja, sehingga kedepannya kita tidak kaget jika kita sedang berada di titik terendah. Saat kita kecil, kita bisa bermain permainan yang bisa dikatakan annual activity. Saat itu, semua permainan tidak ada yang kekal seperti halnya kebutuhan kita seperti bermain bola tendang bagi anak laki-laki maupun main rumah-rumahan bagi anak perempuan. Permainan-permainan tersebut memiliki ciri khas yang sangat menarik kita untuk bersosialisasi pada zamannya, seperti Tamiya. Tamiya mainan mobil-mobilan yang identik untuk kalangan laki-laki ini sukses membuat permainan yang cukup digemari anak-anak era 90-an. Dengan harga yang cukup mahal, anak-anak dituntut untuk menabung untuk membeli mainan incaran yang sedang popular pada masanya, permainan tersebut biasanya di perlombakan disetiap hari minggu setelah film kartun Lets & Go, disaat itu banyak sekali film kartun untuk menemani liburan kita dari jam 05.00 Pagi hingga 11.30, saat itu film kartun terakhir pada hari minggu adalah Yu Gi Oh! Ingat kan kalian? Tamiya sendiri memiliki perawatan yang cukup rumit dimana dynamo harus selalu diberikan oli atau pelicin lainnya untuk mengatur kecepatan yang lebih tinggi. Karena perawatan yang mahal untuk itu itu lambat laun anak-anak meninggalkan permainan tersebut dengan permainan gambaran. Permainan tersebut murah dan simple dalam memainkannya, tinggal ditepuk dan dijatuhkan, jika pihak lawan jatuh dengan posisi tengkurap, maka lawan kalah, dan begitu juga sebaliknya, jika lawan menjatuhkan gambar dengan posisi telentang, maka lawan akan menang. Permainan ini cukup lama digemari anak-anak, karena permainan tersebut memiliki 2 Versi, selain permaian di tepuk, permaian tersebut juga digunakan sebagai permainan seperti halnya judi. Lalu permainan berikutnya adalah banteng, permaian tersebut harus terbagi 2 team, dimana team haru seimbang dengan team lawan. Jika kita berhasil memegang banteng lawan, maka permaianan dimenangkan oleh team yang berhasil memegang banteng. Jika disaat kita disentuh oleh team lawan, itu berarti kita diculik dan di penjara di banteng lawan, untuk membebaskan teman yang dipenjara, harus disentuh oleh team sendiri. Permaian tersebut juga tidak bertahan lama, muncul permainan berikutnya yaitu Galah asin ataubisa disebut gobak sodor, permaian ini hampir sama dengan permainan benteng, tetapi yang membedakan itu hanya pola permainan saja, dimana jika kita berhasil melewati team lawan yang sedang menjaga area permaianan, maka team akan menang, jika salah satu anggota tersentuh team lawan, maka anggota tersebut tidak diiizinkan untuk mengikuti permainan, dan dilanjutkan dengan anggota lainnya. Sampai sini, pasti kalian menginginkan masa itu balik lagi bukan? Tapi permainan kita dulu belum selesai, masih ada beberapa lagi seperti permainan kelereng/Gundu, Bete Tujuh, Petak Bulan, Enggrang, Petak Jongkok, Ampar-Ampar pisang, Petak umpat, polisi maling, layangan, kotak pos, suit jalan, permainan karet dan masih banyak lagi, anehnya, jika permainan tersebut bisa dikatakan kadaluarsa, tetapi permaian tersebut akan muncul-muncul lagi setiap tahunnya. Untuk itu kita sebut game annual activity .