MOHAMAD YASIN

Mohamad Yasin, Lahir di Kediri, Tanggal 24 Agustus 1971. Bekerja sebagai dosen di Universitas Negeri Malang sejak tahun 1999. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya Memiliki Digital Skill Di Masa Pandemi Covid 19

Pentingnya Memiliki Digital Skill Di Masa Pandemi Covid 19

Pentingnya Memiliki Digital Skill di Masa Pandemi Covid 19

Mohamad Yasin, S.Kom., M.Kom

Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang

Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kabupaten Kediri

Menurut Wagner dan Change Leadership Group dari Universitas Harvard [1] mengidentifikasi kompetensi dan keterampilan bertahan hidup yang diperlukan oleh peserta didik dalam menghadapi kehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan di abad ke-21 ditekankan pada tujuh keterampilan berikut: (1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, (4) inisiatif dan berjiwa entrepeneur, (5) mampu berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis, (6) mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan (7) memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi. Sedangkan US-based Apollo Education Group mengidentifikasi sepuluh keterampilan yang diperlukan oleh peserta didik untuk bekerja di abad ke-21, yaitu keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, produktifitas dan akuntabilitas, inovasi, kewarganegaraan global, kemampuan dan jiwa entrepreneurship, serta kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan mensintesis informasi [2]. Salah satu kompetensi yang relevan dan perlu mendapatkan penekanan pada masa pandemic Covid 19 adalah kompetensi mengakses, menganalisis, dan mensintesa informasi. Kompetensi ini sangat diperlukan mengingat tidak diperbolehkannya masyarakat berkumpul dalam beraktifitas. Aktifitas harus dilakukan secara maya dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Mengacu pada Digcom 2.0, European Comission (2015), setidaknya terdapat lima kompetensi digital yang dapat diupayakan. Pertama, informasi dan literasi data. Kompetensi itu meliputi kemampuan mencari, memilih, memilah, menyeleksi, mengevaluasi, dan mengelola data dan informasi. Kedua, komunikasi dan kolaborasi. Kompetensi itu meliputi keterampilan berinteraksi, berbagi, terlibat, dan bekerja sama melalui teknologi digital. Selain itu juga mensyaratkan pemahaman dan keterampilan mengelola identitas digital serta penghormatan etika dunia digital. Ketiga, kemampuan menciptakan konten digital, berkaitan dengan berbagai keterampilan pengembangan, integrasi, dan reelaborasi konten digital. Kompetensi ini juga mencakup pemahaman hak cipta, lisensi, pemograman. Keempat, keamanan, termasuk kemampuan menjamin pelindungan terhadap gawai, data dan kerahasiaan, kesehatan, dan lingkungan/proses belajar. Terakhir, kemampuan memecahkan dan mengatasi persoalan secara teknis, mampu mengidentifikasi kebutuhan dan respons teknologi yang diperlukan, kreativitas dalam penggunaan teknologi digital, serta mampu mengidentifikasi kekurangan teknologi digital [3].

Pandemi Covid-19 yang terjadi telah mengguncang berbagai sektor kehidupan, dari bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lain-lainnya telah merasakan dampak dari terjadinya pandemi ini. Pandemi ini pun memaksa kita untuk mengubah pola hidup yang sudah biasa kita jalankan, dimulai dari menerapkan pola kehidupan lebih bersih dengan sering mencuci tangan, selalu mengenakan masker, hingga selalu menjaga jarak, tidak terlupa juga dikeluarkannya kebijakan lockdown yang sempat mengharuskan kita untuk berdiam diri dirumah dan tidak mengizinkan kita untuk berkumpul dan beraktifitas diluar rumah seperti yang biasa kita lakukan sebelum masa pandemi ini.

Tentu kebijakan lockdown yang dilakukan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sebagian masyarakat Indonesia, ada yang kehilangan pekerjaan dan ada juga yang mengalami kecemasan apakah tetap akan ada pekerjaan di masa seperti ini. Tidak seharusnya kita bersedih dan berputus asa, momentum seperti ini harus kita manfaatkan agar menjadi peluang untuk menuju kemajuan. Dengan adanya lockdown kita jadi memiliki waktu-waktu luang yang dapat kita manfaatkan sebaik mungkin, dari semakin mendekatkan diri dengan keluarga, mendekatkan diri kepada tuhan, hingga mempelajari berbagai kemapuan-kemampuan atau skill terbaru.

Pandemi Covid 19 menjadikan kegiatan yang sebelumnya dapat dilakukan secara tatap muka, seperti penjualan, pekerjaan kantor, sampai Pendidikan. Sekarang harus dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Keadaan ini menjadikan semua pihak tergagap-gagap untuk mengantisipasinya. Contohnya dunia Pendidikan. Sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakuka dengan tatap muka, sekarang harus dilakukan dengan system dalam jaringan (daring). Hal ini menjadikan masalah sendiri bagi guru dan siswa. Guru dan siswa yang sebelumnya belum/tidak mengenal sistem pembelajaran daring sekarang dituntut untuk dapat berinteraksi dalam pembelajaran dengan system daring.

Pada masa pandemi Covid-19, setiap individu perlu menguasai bahwa literasi digital merupakan kecakapan penting yang dibutuhkan untuk beradaptasi di zaman yang penuh dengan lautan informasi. kecakapan ini serta mengantisipasi penyebaran informasi negative. Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis dan pembelajaran ilmu lainnya. Setiap orang hendaknya dapat bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Literasi digital secara sederhana diartikan sebagai kecakapan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai tipe format sumber-sumber informasi yang lebih luas, dan mampu ditampilkan melalui perangkat komputer. Kemampuan literasi digital menjadikan seseorang mampu mentranformasikan kegiatan melalui penggunaan perangkat teknologi digital. Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya.

Dengan memiliki kecakapan literasi digital, masyarakat dapat memproses berbagai informasi, memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini, bentuk yang dimaksud menciptakan, mengkomunikasikan, mengkolaborasi dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efektif untuk mencapai tujuan. Termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis ketika dalam penggunaan teknologi dalam sehari-hari [4].

Berikut adalah kecakapan digital yang perlu dimiliki di masa Pandemi Covid 19 ini:

1. Kecakapan Dalam Menggunakan Aplikasi Yang Mendukung Pembelajaran

Kecakapan ini dibutuhkan dalam rangka memudahkan proses pembelajaran. Kecakapan ini perlu dimiliki oleh guru, dosen, mahasiswa, peserta didik, bahkan oleh kalangan yang bekepentingan untuk melaksanakan pembelajaran. Guru, dosen, pengajar diklat harus mahir dan menguasai aplikasi pengatur pembelajaran, yang lebih dikenal dengan istilah Learning Management System (LMS). Sebuah LMS biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur user interface yang mudah digunakan, pendaftaran online, kelas maya, kuis dan ujian online, ruang diskusi, dan laporan. Banyak sekali vendor-vendor IT yang menyediakan LMS baik berbayar atau gratis, seperti Google Classroom, Edmodo, Schoology, Microsoft Teams, Moodle, Spada. Kecakapan dalam menggunakan aplikasi pendukung percakapan digital

2. Kecakapan Menggunakan Aplikasi Digital Marketing

Digital marketing merupakan alat sebagai perantara komunikasi pemasaran yang saat ini banyak digunakan media sosial dalam memperkenalkan produk atau jasa di dunia modern, salah satunya dengan memanfaatkan media sebagai alat berpromosi.

Digital marketing bertujuan untuk mendapatkan konsumen yang lebih luas dan banyak. Melalui jaringan internet, kita dapat terhubung dengan berbagai sumber dan konsumen yang jauh lebih luas. Bahkan tidak terbatas hanya di suatu daerah saja, namun berskala global. Kecakapan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang akan menjual produk-produknya. Terlebih lagi di masa pandemic covid 19, dimana penjualan produk-produk baik pakaian, makanan, peralatan rumah tangga, kosmetik dan lain sebagainya untuk sementara tidak dapat dilakukan dengan carat atap muka. Kecakapan mengguankan aplikasi digital marketing juga perlu dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah (UMKM). Penggunaan aplikasi ini terbukti sangat membantu UMKM dalam memasarkan produk mereka selama masa pandemi ini. Pemasaran digital dapat dilakukan dengan menggunakan social media yang sudah dikenal masyarakat luas, seperti Facebook, whatsapp, Instagram. Ketiga aplikasi tersebut menjadi andalan bagi masyarakat untuk menjual produknya secara online. Disamping banyak digunakan masyarakat, kemudahan dalam mempromosikan produk adalah satu keunggulan aplikasi ini. Terlebih lagi apabila didukung kemampuan membuat konten/profil produk yang baik, maka digital marketing berpotensi untuk meningkatkan jumlah penjualan dan keuntungan.

3. Kecakapan Menggunakan Aplikasi Untuk Membuat Konten-Konten Kreatif

Lonjakan pengguna internet pun membawa tantangan yang semakin besar karena itu kecakapan digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu menampilkan konten kreatif yang mendidik, menyejukan dan meyerukan perdamaian.

Konten yang apik dan kreatif akan lebih menarik perhatian pengguna internet dan sosial media. Hal ini seperti disampaikan Dimas Gityandraputra [5] yang menyataka bahwa tidak dapat dipungkiri, kalau berkaca dari sisi audiens, kini setiap harinya masyarakat kerap mencari konten untuk memuaskan perasaan mereka. Entah itu supaya bisa mendapat hiburan, edukasi, atau pun dalam mencari jawaban dari segala permasalahan yang mereka hadapi. Dengan begitu, dapat pula dikatakan kalau sebenarnya konten memang memiliki beragam fungsi tergantung dari tujuan apa yang ingin dicapai. Namun kalau tujuan utama kita dalam kegiatan content marketing ini adalah engagement, maka tidak ada salahnya kalau fokus kita adalah membuat konten interaktif.

Konten interaktif ini bisa menjadi satu andalan bagi brand kalau memang ingin mengajak masyarakat untuk berinteraksi. Selain itu, banyaknya tipe konten interaktif seperti; kuis, kompetisi, polling, infografis dan lain sebagainya, membuat brand bisa meningkatkan engagement sambil di sisi lain juga membuat para audiens menjadi tidak bosan karena ragam konten yang ditampilkan.

4. Kecakapan Menggunakan Aplikasi Bidang Keuangan dan Perbankan

Literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan),kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (miss-management) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak negara maju. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah dicanangkan menjadi program nasional. Hasil riset secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan yang rendah di negara-negara maju dan terlebih lagi di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kondisi ini merupakan problem yang cukup serius mengingat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi dan perilaku keuangan[6].

Oleh karena itu masyarakat harus diajarkan bagaimana menggunakan aplikasi digital untuk mendukung transaksi dalam bidang keuangan dan perbankan, misalnya penggunaan mobile-banking, internet banking, sms banking, dompet digital, pembayaran online (listrik, telepon, PDAM), pembelian tiket online, dan lain sebagainya.

1. Kecakapan Menggunakan Dompet Digital

Dompet digital (E-Wallet) didefinisikan sebagai aplikasi elektronik yang digunakan untuk transaksi secara online melalui smartphone, yang kegunaannya hampir sama dengan kartu kredit atau debit[7]. Banyak orang mulai merasakan manfaat dompet digital seperti menawarkan kepaktisan, efisiensi, keamanan, hingga promo dan diskon layaknya kartu kredit. Menurut Economic Times, dompet digital adalah sejenis akun prabayar yang dilindungi kata sandi yang memungkinkan pengguna menghemat uang untuk transaksi online apa pun, seperti membayar makanan, membeli barang dagangan, membeli tiket, dll. Layanan ini terdiri dari dua layanan utama, yaitu perangkat lunak dan informasi. Perangkat lunak ini menyimpan informasi pribadi dan menyediakan keamanan dan enkripsi data, sedangkan informasi menyimpan data pengguna yang terperinci, seperti nama, alamat pengiriman, metode pembayaran, transaksi pembayaran, informasi kartu kredit atau debit. Berikut 5 keuntungan menggunakan dompet digital [9]:

a. Keamanan Terjamin

Dengan menggunakan dompet digital, kita tidak perlu membawa uang tunai. Dengan demikian kita akan terhindar dari kecopetan atau kehilangan uang. Demikian juga dengan data yang kita simpan dijamin aman. Data yang kita isi di dompet digital telah dijamin keamanannya oleh Bank Indonesia, selaku pemegang lisensi. Bahkan, untuk mengakses akun pengguna dibutuhkan PIN atau password. Itu pun hanya perlu menggunakan ponsel. Jika ponsel hilang, Anda cukup memblokir e-wallet.

b. Praktis dan Efisien

Zaman sekarang adalah zaman yang penuh dengan segala sesuatunya praktis. Selain praktis, apa pun aktivitas bisa efisien. Salah satu contohnya melalui dompet digital. Dengan menggunakan dompet tersebut, segala sesuatunya menjadi lebih mudah.

E-wallet hanya perlu diakses dari smartphone. Jadi, Anda tidak perlu membawa dompet dengan isi uang tunai. Fungsinya bisa berbagai macam. Mulai dari belanja online hingga membayar tagihan listrik, telepon dan air.

c. Promo dan Diskon

Banyak promo yang ditawarkan dompet digital. Promo mulai dari diskon, voucher, sampai promo pengantaran.

d. Bayar Sesuai Harga

Sering kali kita membayar produk atau jasa, uang kembalian kita akan terpotong karena harus membayar pajak atau sejenisnya. Dengan menggunakan dompet digital, hal-hal demikian tidak akan terjadi. kita cukup membayar nominal yang seharusnya. Membayar sesuai harga yang tertera.

e. Transaksi di Mana saja

Yang paling menarik dari dompet digital adalah bisa melakukan transaksi di mana saja. Bahkan, untuk membayar tagihan bisa dilakukan kapan saja. Sehingga tidak terikat oleh ruang dan waktu. Sebab, hanya menggunakan smartphone. Apalagi satu aplikasi bisa digunakan untuk berbagai transaksi.

Berdasarkan hasil survei konsumen secara online yang dilakukan oleh Snapcart selama kuartal 1 2021 menemukan bahwa e-wallet yang paling banyak digunakan Gopay (57%), Ovo (54%), Dana (49%), dan LinkAja (21%) [8].

Di atas adalah kecakapan digital (digital skills) yang harus dimiliki masyarakat. Kecakapan ini adalah kecakapan umum yang harus dimiliki di era industri 4.0. Terlebih di masa pandemik Covid 19.

Daftar Rujukan

[1] Siti Zubaidah. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 2(2), 1–17. https://doi.org/10.1021/acs.langmuir.6b02842

[2] Chu, S. K. W., Reynolds, R. B., Tavares, N. J., Notari, M., & Lee, C. W. Y. 2016. 21st century skills development through inquiry-based learning: From theory to practice. 21st Century Skills Development Through Inquiry-Based Learning: From Theory to Practice, (August 2018), 1–204. https://doi.org/10.1007/978-981-10-2481-8

[3] ---, https://mediaindonesia.com/opini/235121/kompetensi-digital (diakses tanggal 6 Juni 2021)

[4] Hafizh, M. D. U., 2021, Pentingnya Memiliki Kecakapan Literasi Digital di Masa Pandemi, https://kumparan.com/hafizh-deu/pentingnya-memiliki-kecakapan-literasi-digital-di-masa-pandemi-1v2E7YGSyoZ/full. (diakses tanggal 6 Juni 2021)

[5] Gityandraputra, D., 2020, https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/pentingnya-konten-interaktif-dalam-kegiatan-content-marketing (diakses tanggal 6 Juni 2021)

[6] Yushita., A. N., 2017. Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi. Jurnal Nominal (Vi/1) Tahun 2017

[7] …. https://www.wartaekonomi.co.id/read212834/apa-itu-dompet-digital . (diakses tanggal 11 Juni 2021)

[8] … https://mediaindonesia.com/ekonomi/394085/lima-dompet-digital-paling-banyak-digunakan-selama-kuartal-i (diakses tanggal 11 Juni 2021)

[9] …. https://www.xendit.co/id/blog/apa-itu-dompet-digital-dan-5-keuntungannya/ (diakses tanggal 11 Juni 2021)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post