Pengamalan Pancasila sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting untuk diwujudkan. Untuk itu perlu dilakukan terobosan-terobosan nyata mengamalkan Pancasila dalam kehidupan individu, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini diistilahkan bahwa Pancasila sebagai “Working Ideology”.

Peran dunia pendidikan sangat strategis untuk menjadi pelopor dalam mewujudkan Pancasila sebagai working ideology, yang selanjutnya memandu pelaksanaan Pancasila dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agamanya sesuai dengan amanah Pasal 29 UUD 1945. Di masa depan akan kita temui sebuah Negara Besar yang kehidupan antar umat beragamanya toleran, adil, aman dan damai, perilakunya dipandu dengan Pancasila sesuai dengan keyakinan agamanya. Seluruh sendi bernegara bercermin dengan Pancasila dan agamanya sehingga tidak terjadi kehidupan sekuler yang bertentangan dengan Pancasila.

Menjadi bangsa Indonesia dengan dasar Pancasila adalah misi sebuah peradaban besar dunia, dan ini sama sekali tidak bisa lepas dari keyakinan agama masing-masing warga bangsanya. Secara singkat bisa digambarkan bahwa sila-sila Pancasila diwujudkan dalam sebuah “laku” utama sebagai working ideology-nya meliputi: Sila Pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan laku “Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”, Sila Kedua; Kemanusiaan yang adil dan beradap diwujudkan dengan laku “ Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”, Sila Ketiga; Persatuan Indonesia diwujudkan dengan laku “Patriot yang sopan dan kesatria”, Sila Keempat; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan diwujudkan dengan laku “Patuh dan suka bermusyawarah, serta Sila Kelima; Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dengan laku “Rela menolong dan tabah”

Dalam rangka meningkatkan peran serta lembaga pendidikan di Kabupaten Kediri dan Kota Kediri untuk mewujudkan lingkungan pendidikan dalam kepeloporan pengamalan nilai-nilai Pancasila, Komisi Nasional Pendidikan Kabupaten Kediri dan Komisi Nasional Pendidikan Kota Kediri akan mengadakan Webinar Sekolah/Madrasah Bermartabat Pancasila. Webinar ini bertujuan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal ini sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pelajar Pancasila diharapkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Webinar ini menghadirkan nara sumber pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan di Kabupaten dan Kota Kediri, Tokoh Pendidikan dan Pelaku Sekolah Bermatabat Pancasila dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah. Adapun nara sumber tersebut :

1. Ibu Dewi Mariya Ulfa, S.T (Wakil Bupati Kediri) sebagai pembicara utama dan sekaligus pembukaan acara.

2. Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. ( Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP)

3. Drs. Sumiarso, M.Si (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri)

4. Drs. Sujud Winarko, M.M. (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri)

5. Drs. SISWANTO, M.Pd. (Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri)

6. Dr. Mokhamat Muhsin, M.Pd. ( Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia / PGRI Kabupaten Kediri).

7. Satriyani Widyawati Rahayu, S.Pd., M.Pd (Kepala SMPN 1 Kediri, Peraih Penghargaan dari BPIP untuk Sekolah dengan Kurikulum Berbasis Pancasila tahun 2019)

Kegiatan Webinar ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, Tanggal 21 Agustus 2021 jam: 09.00 – 13.00 WIB dengan system Dalam Jaringan (Daring). Untuk mengikuti webinar ini dapat klik link berikut : https://bit.ly/wbnr_pelajar_pancasila

LINK ZOOM

https://bit.ly/zoom_wbnr_pelajar_pancasila

Meeting ID: 843 1781 6343

Passcode: KOMNASDIK

LINK YOUTUBE

https://youtu.be/wLaQli73azs