Angin badai
Deru ombak bergemuruh sendu beriringan menyusuri pantai kelam nan layu, diiringi senandung burung camar mengalun rindu dalam rinai menyirami pantai pesisir tersayat sembilu.
Keindahan nan kemolekanmu ternodai ulah tangan-tangan jail menjamah tanaman bakau tak berdosa yang menerangi nan menyejukkan disepanjang pantai bersama cakrawala mentari pagi dalam kemesraannya bercanda tawa ria.
Senja di kaki langit bermuram durjana, menatap pantai porak-poranda mengikis kehidupan flora nan fauna senyap dalam tiupan angin badai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksinya keren, Pak Hasir. Salam takzim.
Terima kasih Ibu Dian Pertiwi
Mantap Pak cerpennya, salam sukses selalu.
Terima kasih Ibu Sry indrayani