Salat yang ketiga adalah Salat Asar, Salat ini dikerjakan sebanyak empat rakaat, waktu pelaksanaanya dimulai sejak bayangan suatu benda itu sepanjang dua kali lipat dari benda itu sendiri, sampai terbenamnya matahari.

Awal masuknya Salat Asar adalah bersamaan dengan aktifitas pekerjaan yang rata-rata belum selesai, sehingga orang yang berjamaah salat Asar di awal waktu biasanya sedikit.

Dalam Al qur’an disebutkan Salat Wustha, ini sebagian besar ulama menyebutkan yang dimaksud ini adalah salat Asar,hal ini menunjukan posisi Salat Asar termasuk istimewa. Terlebih lagi bila bisa menggenapi sebelumnya dengan Salat sunnah sebelum Asar sebanyak empat rakaat.

Dilanjutkan Salat yang ke empat adalah Salat Magrib, berjumlah tiga rakaat, satu-satunya salat Fardlu yang ganjil adalah salat ini, waktunya juga paling sebentar, tapi rata-rata justru orang Islam biasanya bisa menjalankan salat ini dengan berjamaah di Masjid, Mushola atau tempat-tempat jamaah.

Waktu mengerjakan salat ini dimulai sejak terbenamnya matahari, sampai terbenamnya mega merah di Ufuk barat.

Posisi waktu salat ini memang sangat memungkinkan orang untuk melakukanya secara berjamaah, karena rata-rata orang sudah selesai melaksanakan aktifitasnya atau waktu istirahat.

Tentu akan lebih utama bila setelah menjalankan Salat Magrib ini dilengkapi dengan menjalankan salat sunnah setelah Magrib sebanyak dua rakaat.

Salat yang ke lima yaitu salat Isyak, dikerjakan sebanyak empat rakaat, waktu pelaksanaanya adalah setelah hilangnya mega merah di ufuk barat sampai terbitnya fajar sadiq yang menandakan masuknya salat Subuh.

Salat ini mempunyai waktu yang paling lama, tetapi yang lebih utama adalah waktu yang paling awal, sedangkan sebagian ulama ada yang berpendapat yang lebih utama adalah waktu paling akhir dari salat Isyak ini.

Ada keutamaan tersendiri bagi siapapun orangnya yang bisa melaksanakan salat Isyak secara berjamaah, baginya dijanjikan pahala seperti orang yang mengerjakan salat sunnah dalam waktu setengah malam.

Salat Isyak akan lebih utama bila dilengkapi dengan Salat sunnah Ba’diyah (salat rawatib yang dikerjakan setelah Salat Isyak). Yang kemudian di akhiri dengan Salat witir sebanyak tiga rakaat.

Cuma memang ada dua pendapat, lebih utama mana antara salat Witir yang dilakukan setelah Salat Isyak secara langsung ataukah Salat Witir yang dikerjakan di Akhir waktu salat Isyak?

Menurut sebagian pendapat mengatakan, bagi orang yang tidak yakin dirinya bisa bangun pada waktu tengah malam, maka lebih utama baginya adalah menegerjakan Salat Witir langsung setelah salat Isyak. Sedangkan bagi orang yang yakin akan terbangun pada waktu tengah malam untuk mengerjakan salat malam, maka mengakhirkan salat Witir tentu itu lebih utama baginya.

Demikianlah keterangan dari rukun Islam yang kedua yaitu mendirikan Salat, bahasa yang dipakai disini bukan melakukan/mengerjakan salat, hal ini mengandung maksud kata melakukan/mengerjakan itu bisa dilakukan cukup sekali saja, berbeda dengan kata mendirikan yang maksudnya adalah bahwa orang yang melakukan salat harus tetap melakukanya terus sampai dia meninggal.

Ibadah salat adalah ibadah yang paling utama untuk dilakukan oleh orang Islam, karena apa? Karena Salat fardlu lima waktu itu di ibaratkan sebagai tiang-tiang rumah besar Islam kita, artinya apabila seorang muslim sudah meninggalkan salat itu sama saja dianggap telah merobohkan agamanya.

Sebagai mana disebutkan dalam Hadist Rosul “ Salat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan Salat maka ia telah mendirikan agama, barang siapa yang meninggalkan salat sama saja ia telah merubuhkan agama”.

Semoga kita diberikan taufiq dan Hidayahnya Alloh SWT, sehingga kita bisa menjalankan Salat lima waktu secara baik dan benar serta istiqomah,

Amiin.Bojonegoro, 20-03-2020

berlanjut tentang Rukun Iman………………