Mohammad Saleh

Asli Bondowoso , SD hingga SMA di Bondowoso, kuliah di Jember dan pernah kerja di Lamongan hingga 1999 selanjutnya Kembali ke Bondowoso di SMPN 2 Tamanan hingga...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 1  Tantangan hari ke 138 )

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 1 Tantangan hari ke 138 )

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 1 # Tantangan hari ke 138 )

Oleh Mohammad Saleh, M.Pd

Kebahagiaan saat wisuda masih sangat terasa, gema ucapan selamat dari orang – orang sekitar masih terngiang. Titel sarjana pendidikan sudah melekat di belakang nama saat ini. Sudah saatnya mengamalkan ilmu yang sudah di dapat. Egoku mengatakan aku harus mengabdikan ilmu yang ku dapat di pelosok tanah air.

Setelah cari informasi sana sini akhirnya kesempatan itu kudapat, aku harus berangkat ke pedalaman Kalimantan Timur untuk menjadi guru garis depan. Semua persyaratan sudah selesai dan tiket sudah di tangan, sudah saatnya terbang ke tujuan. Setelah terbang selama 2 jam dari Babandara Juanda Surabaya akhirnya pesawat mendarat di bandar udara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiaman Sepinggan atau bandar udara Sepinggan Kalimantan Timur.

Perjalanan harus dilanjutkan dengan perahu boat menyusuri sungai kurang lebih 5 jam. Menjelang sore sampailah di perkebunan kelapa sawit PT Harapan Sentosa. Di perkebunan ku lihat rumah berderet deret terbuat dari kayu khas Kalimantan. Halaman rumah tampak asri dengan aneka tanaman sayur mayur. Di ujung jalan tampak bagunan yang lebih besar dari rumah – rumah yang ada. Dari papan nama yang ada menandakan bahwa itu sebuah sekolah dasar. Kondisinya cukup bagus dan terawat. Di kanan kirinya ada balai kesehatan dan masjid. Semua bangunan itu berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Stelah menyerahkan surat ke pengurus perkebunan , aku di persilahkan menuju rumah dinas. Sebuah rumah panggung terbuat dari kayu Ulin, rumah sederhana dengan satu ruang tamu lengkap dengan kursi kayu. Di sisi kanan dua kamar tidur berjajar, sebuah kamar kosong dan kamar yang lain diisi dipan lengkap dengan kasurnya dan lemari serta satu set meja kerja. Bagian belakang ada dapur yang di isi dengan peralatan yang diperlukan. Dan sebuah kamar mandi di pojok ruang belakang.

Tubuhku langsung memburu kasur yang ada di kamar , hilang rasanya penat perjalanan jauh. Setelah istirahat sebentar air langsung mengusap semua kulit tubuhku, segar rasanya. Setelah berpakain rapi. rupanya perut sudah saatnya di isi. Tiba – tiba pintu di ketuk dan salam terucap dari balik pintu. setelah ku buka, seorang anak kecil meyerahkan rantang katanya dari Pak Otong. Alhamdulillah rupanya kiriman makanan dari seseorang bernama Pak Otong.

Cerpen

Bondowoso , 6 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post