Mohammad Saleh

Asli Bondowoso , SD hingga SMA di Bondowoso, kuliah di Jember dan pernah kerja di Lamongan hingga 1999 selanjutnya Kembali ke Bondowoso di SMPN 2 Tamanan hingga...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 2  Tantangan hari ke 139 )

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 2 Tantangan hari ke 139 )

KETIKA CINTA HARUS MEMILIH ( Bagian 2 # Tantangan hari ke 139 )

Oleh Mohammad Saleh, M.Pd

Gema adzan subuh membangunkan tidur nyenyakku. Setelah selesai dari kamar mandi dan ambil air wudlu serta berpakaian rapi kulangkahkan kaki menuju asal suara adzan tadi berkumandang. Rupanya jamaah sholat subuhnya lumayan banyak menandakan geliat spiritual di perkebunan ini berjalan dengan baik. Kegiatan ritual sholat subuh di tutup dengan doa sapujagat.

Matahari kian beranjak ke atas, jam di dinding sudah menunjukkan pukul 06.30, waktunya berangkat ke sekolah. Lima belas menit perjalanan dari rumah akhirnya sampailah di sekolah, tertera di papan nama SD Loh Bawang. Bangunan dari kayu dengan enam ruangan dan satu ruang guru. Di lapangan sekolah anak – anak laki – laki dengan seragam putih merah bermain bola pastik, sementara anak anak perempuan sedang asik ngobrol sambil bercanda.

Kaki melangkah ke ruang guru, salam terucap setelah kaki tepat berada di pintu masuk. Di dalam ruangan berukuran 25 meter persegi lima guru serempak menjawab salamku. Setelah memperkenalkan diri akhirnya aku tahu mereka statusnya sama dengan ku yaitu guru garis depan. Dua guru laki – laki dan tiga guru perempuan mereka semua seumuran dengan ku. Mereka di sekolah ini hanya beda bulan dengan ku dan mereka berasal dari beberapa daerah di pulau jawa.

“ assalamualaikum……… , “ sebuah suara menyapa kami semua

“ wa alaikum salam …….,” kami menjawab serempak

Seorang laki – laki kira – kira berumur lima puluh tahun tersenyum pada kami, namanya Bapak Sunarto kepala sekolah di sekolah dasar ini.

Bapak Kepala sekolah mengadakan koordinasi dengan kami berenam. Beliau menugaskan kami untuk segera menyiapkan siswa – siswa untuk mengadakan apel pagi. Pak Dedi segera mengambil sebatang besi dan memukulkannya pada velg mobil yang tergantung di depan ruang guru sehingga terdengar bunyi besi beradu sebayak tiga kali. Dan dengan segera siswa siswa berbaris di lapangan membentuk barisan yang rapi. Rupanya mereka sedah paham dengan kode bunyi bel tadi. Apel pagi segera akan di mulai. kami berenam membentuk barisan di samping bapak kepala sekolah. Seorang siswa memberi aba – aba agar semua barisan istirahat di tempat.

Cerpen

Bondowoso , 7 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dapat sy bayangkan di sekolah itu dingin dan asri

08 Aug
Balas



search

New Post