PENDIDIKAN KARAKTER ADALAH KUNCI KEBERHASILAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Gerakan pendidikan di sekolah merupakan upaya memperkuat karakter peserta didik dengan mengembalikan marwah pendidikan berasas Ki Hadjar Dewantara, yakni Olah Hati, Olah Rasa, Olah Karsa, dan Olah Raga.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Kejadian seorang guru bernama Nur Kasim di SMP PGRI Wringinanom Gresik Jatim yang dianiaya muridnya adalah kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Indonesia, betapa lemahnya pendidikan karakter di lembaga tersebut. Mengapa penulis mengatakan demikian, penulis yakin dan hampir pasti pembiasaan pendidikan karakter di sekolah itu nyaris tak terbangun, dan termungkinkan tidak ada pembiasaam pendidikan karakter.
Penulis mengambil contoh kecil saja misalnya:
1. Guru menyambut siswa datang untuk berjabat tangan.
2. Apel pagi (di luar upacara Senin), setelah apel pagi siswa berjabat tangan dengan gurunya.
3. Pulang sekolah siswa berjabat tangan dengan guru terakhir mengajar di kelas itu.
4. siswa diawasi dan ditegur apabila baju dikeluarkan ketika pulang (yang utama).
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar kepada gurunya.
Dari contoh kecil lima di atas kiranya dapatlah dijadikan pembiasaan awal di dalam proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan formal.
Dan siswa sering-seringlah diajak berimajinasi untuk berinspirasi dijadikan sebuah tulisan yang menyenangkan, ini tidak harus guru bahasa Indonesia tetapi semua guru bidang studi.
Penulis yakindari pembiasaan menjadi kebiasaan dan anak menjadi terbiasa yang akhirnya siswa menjadi kebutuhan.
Untuk lebih gamblang dan yang sejelas-jelasnya semua pemangku kepentingan dalam pengelolaan pendidikan sebaiknya pernah membaca buku berjudul Sinergi Pendidikan Karakter di Sekolah dan di Rumah terbitan Media Guru, pasti mak nyus.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dahsyat...
Sangat setuju pak Budi. tulisan yang menginspirasi. amazing
Membangun karakter peserta didik saat ini sudah mendesak.Ayo kita gencarkan keseantero nusantara utk dilaksanakan disekolah...