Sesekali saya bertanya tentang beberapa pelajaran terdahulu kepada para siswa. Saya melakukan ini untuk mengetahui kesiapan para siswa mengikuti pelajaran selanjutnya. Namun seringnya adalah jawaban kekecewaan yang saya terima karena banyak siswa/i yang tidak bisa menjawab karena memang tidak tahu atau terlupa.Padahal pertanyaan yang saya tanyakan seringkali sederhana,seperti nama-nama bangun datar,perkalian atau tangga satuan panjang.

Biasanya saya akan sedikit bawel dan membandingkan mereka dengan meja kursi yang ada di kelas.Saya sampaikan kepada mereka,harusnya meja dan kursi ini kita kasih ijazah juga setiap kelulusan.Karena mereka (meja dan kursi) juga mengikuti pelajaran dengan baik setiap hari,tidak pernah absen,dan sama seperti siswa/i yang ada di hadapan saya,tidak bisa menjawab pertanyaan.

Disamakan dengan meja kursi,para siswa/i saya terdiam.Semoga diamnya karena sedang berfikir dan belajar dari analogi saya.Namun tidak mustahil juga diamnya mereka karena tidak paham atau tidak nyambung.

Ironinya adalah di zaman dulu ,para siswa/inya jauh lebih luas wawasannya hanya bermodalkan RPUL (Ringkasan Pengetahuan Umum Lengkap) atau RPAL (Ringkasan Pengetahuan Alam Lengkap).Saat ini dimana informasi sangat mudah didapat dan sangat cepat didapat malah melahirkan siswa/i yang wawasannya sempit dan banyak tidak tahunya.

Jadi kalau sama aja kemampuan meja kursi dengan siswa/i kita,sudah selayaknya kita berikan saja ijazah kelulusan bagi meja dan kursi setiap kelulusan.Toh mereka(meja dan kursi) selalu coret-coret duluan.