Moh Irham Zuhdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LENTERA FAJAR: TITIK API DAN CAHAYA

LENTERA FAJAR: TITIK API DAN CAHAYA

Suatu pagi tepatnya Kamis, 12/2/20, pagi-pagi saya melihat siaran TV dan tertuju pada salah satu tayangan di salah satu TV lokal. Saya tertarik dengan program Lentera Fajar, sebuah acara yang dikemas pengajian yang diasuh oleh ustad Naruto. Dalam pengajian tersebut programer menghadirkan Lina seorang wanita muda yang menceritakan kisah dari mimpinya yang dianggap janggal dan aneh. Saat mengikuti kisah mimpinya itu, saya terbawa rasa haru dan emosional saya tersentuh hingga air mata ini mengalir deras dan tak tertahan rasa sesenggukan pun keluar karena cerita itu membuat pikiran saya teringat akan ibu saya yang sudah meninggal dunia. Lina mengisahkan mimpinya kepada ust Naruto begitu gamblang dan lengkap. Ia mengisahkan tentang ibunya yang telah meninggal dunia sambil terurai air mata. Dalam mimpinya itu hingga 7 kali di hari yang berbeda bermimpi sama tentang pertemuan dengan ibunya, tetapi diujung akhir mimpinya berakhir berbeda-beda. Mimpi pertama ia didatangi almarhumah yang sedang berpakaian putih, tetapi tidak mau mendekati Lina dan hanya tersenyum lalu meninggalkannya. Ia berusaha mengejar sampai di sebuah gua yang sempit setinggi orang melambai, langit-langit goa bisa dipegang olehnya dan gelap sekali tetapi menjadi terang karena cahaya baju putih dari ibunya, sekali lagi almarhumah menengoknya sambil senyum dan berlalu hingga memasuki titik cahaya kecil. Sampai disini Lina terbangun dan mengambil air wudlu. Besoknya selesai sholat dluhur ia tertidur di atas sajadah dan mimpi itu datang lagi. Cahaya kecil yang dimasuki almarhumah ia masuki juga dan ia jumpai tempat yang luas, ia pun bangun. "Apa maksudnya mimipi in", gumannya. Hari berikutnya sama ia bermimpi bertemu ibunya hingga ke 7 kali. Mimpi yang terakhir membuat Lina miris dan ketakutan. Cahaya kecil yang ia masuki menyusul ibunya ternyata luas sekali dan sangat dalam. Sungguh aneh dari kedalaman itu muncul titik api kecil dan terus membesar hingga ia merasa sangat panas sekali. Dalam waktu bersamaan ia melihat sosok ibunya yang tengah berjalan diatas jembatan yang sangat kecil diatas api yang besar membara. Iapun kebingungan dan memanggil-manggil nama ibunya hingga sang ibu itu tak dapat dilihatnya lagi. Iapun terbangun dan keringat basah serta panas tubuh masih ia rasakan, mungkin ketegangan saat menyaksikan api dalam mimpinya atau entah apa yang jelas Lina berurai air mata, ada apa dengan ibunya?. Ustad....inilah mimpi yang saya alami dan saya mengajak kepada pemirsa untuk selalu beristighfar dan selalu mengingat kepada Allah serta perbanyaklah kebaikan.

Kisah inspiratif dari testimoni Lina diatas mengajak saya untuk mengingat kepada alm ibu saya dan segera saya bacakan hadiah surat al fatihah semoga beliau mendapatkan nikmat akhirat yang tiada terputus. Setelah itu saya berkemas untuk berangkat kerja mengajar anak-anak di madrasah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah

11 Mar
Balas



search

New Post