MENULIS ITU PERINTAH ALQUR'AN
Tahukah wahai saudaraku, bahwa menulis itu perintah yang telah tersurat abadi di dalam al Qur'an yang suci sejak 1400 tahun yang lalu. Berbahagialah sebagai penulis karena telah masuk di dalam bahasan firman Allah SWT surat Al 'Alaq ayat 1 - 5 yang berbunyi اقراء باسم ربك الذي خلق١
خلق الا نسان من علق. اقراء وربك الاكرم. الذي علم بالقلم . علم الا نسا ن ما لم يعلم
artinya kurang lebih yaitu (1) bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan (2) yang telah menciptakan manusia dari air mani (3) bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang mulia (4) yang mengajarkan dengan tulisan (pena)
(5) yang telah memberitahukan manusia tentang sesuatu yang tidak diketahui.
Ayat pada Surat al Alaq diatas telah jelas mengajarkan kepada manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara menulis sebagaimana ayat 4, sebab dengan tulisan, manusia akan berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi paham. Oleh karenanya kata kuncinya adalah membaca dengan selalu menyebut nama Tuhan sebagaimana ayat 1 dan ayat 3.
Menulis merupakan kegiatan manusia sejak Adam hingga di zaman Nabi Muhamnad SAW dan telah disempurnakan oleh para sahabat dan tabi'in. Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat al Qur'an oleh para sahabat adalah bukti betapa pentingnya menulis. Para salafussoleh terdahulu pun tak meninggalkan penanya untuk selalu menulis kitab-kitab yang bersejarah hingga kini yang tetap dibaca di semua pesantren di era yang sudah milenia. Sebut saja kitab Ihya' ulumuddin, Bidayatul hidayah karya Imam Ghozali dan yang lainnya menjadi rujukan yang tak tertandingi. Bahkan di dalam penjara pun para penulis soleh terdahulu tetap menulis.
Warisan semangat menulis yang sudah ditunjukkan oleh pendahulu kita menjadi spirit baru untuk lebih banyak karya yang kita hasilkan.
Jika Allah SWT sudah munsuratkan menulis dalam firmanya, jika para nabi telah membuka kesempatan untuk sahabatnya menulis, jika para sahabat dan tabi'in dan tabi'uttabiin sudah banyak menghadilkan karya-karya besarnya. Lalu mengapa generasi yang sudah hidup di era informasi yang super canggih ini masih sulit menggerakan penanya?, me-klik keyboardnya?.
Sungguh, tantangan bagi para guru untuk menggiring opini mereka bahwa menulis adalah jihad, menulis adalah ladang ke surga dan membawa kebahagiaan selagi kita masih di dunia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita lanjutkan bunda
Paparan yang bernas dan berdaging. Betul sekali Pak, membaca dan menulis merupakan keniscyaan dalam Islam, yang akan menjadi ladang amal tak terputus. Sukses selalu dan barakallah