Moh Irham Zuhdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SASISABU NYATA PEGIAT LITERASI

SASISABU NYATA PEGIAT LITERASI

Tak mengherankan jika anak didik kita saat ini sudah sulit diajak untuk membiasakan baca tulis. Alasannya sepele tidak menarik mereka lebih tergoda dengan gadgetnya, padahal dengan gadget justru budaya baca menulis lebih cepat dilakukan tetapi karena kurangnya bimbingan mereka lebih banyak menggunakan gadgetnya untuk yang lain.

Saat beraktifitas di sekolah pun mereka kehilangan arahan dan bimbingan untuk pembiasaan baca dan menulis dari gurunya. Para guru lebih banyak mengambil peran tunggal dalam proses pembelajaran, tidak banyak mengajak peserta didik untuk berliterasi. Sehingga peserta didik menjadi manja dan hanya menerima informasi berupa ceramah guru. Kebiasaan ini yang bisa menjadi penyebab peserta didik malas diajak mencari dan menemukan konsep. Sebab untuk mencari dan menemukan, mereka harus berliterasi yang salah satu pendekatannya adalah dengan membaca dan menulis konsep yang telah ditemukan.

Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang budaya baca dan tulis siswa hingga menghasilkan perubahan perilaku dan watak kepribadian belum sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. Sehingga dibutuhkan pengawalan terhadap regulasi tersebut.

Kegiatan aplikatif dalam implementadi dari regulasi tersebut diatas ternyata direspon cepat oleh mediaguru Indonesia. Sebuah organisasi non pemerintah yang konsisten kepada pemberdayaan guru dibidang literasi bergerak lebih cepat. Mediaguru bak virus berenergi positif yang tak bisa dihentikan mengajak dan menarik minat para guru Indonesia untuk terpanggil menjadi pegiat literasi. Meski tanpa APBD atau DIPA yang membatasi dan administratif, Mediaguru bergerak gesit dan meluas ikut aktif mengawal program pemerintah di sektor pendidikan fokus pada budaya literasi bukan omong kosong. Setidaknya sudah ada 5000 guru yang memilih mediaguru sebagai kendaraan literasi menyusin buku di program spektakulernya "sagusabu", satu guru satu buku. Setidaknya jika ada 5000 guru berarti ada 5000 karya buku yang berhasil dipersembahkan untuk negerinya. Jika dalam satu tahunnya mediaguru 2 kali melakukan sagusabu maka 10.000 buku bisa dinikmati oleh peserta didik di Indonesia. Rupanya hasrat mediaguru sangat bernafsu agar budaya literasi ini tidak lagi menjadi milik guru tetapi juga menjadi ranah siswa, maka mediaguru dengan tulusnya membuat program "sasisabu", satu siswa satu buku, dengan mengawali melaksanakan Training of trainer (TOT) nasional Sasisabu selama 3 hari sejak 27 - 29 Desember 2018 di Batu. TOT ini media bagi calon trainer yang akan menyiapkan dan menviruskan sasisabu di daerah masing-masing, Sebagian dari mereka yang layak standar mediaguru akan direkrut menjadi instruktur mediaguru dalam program sasisabu.

Sebagai orang yang terdampak virus positif mediaguru, penulis mengapresiasi kerja mulia mediaguru yang seyogjanya menjadi inspirasi pihak lain khususnya para guru di Indonesia untuk mengkobarkan api literasi, dengan memulai di sekolah/madrasah masing-masing dengan budaya baca dan menulis dari yang paling sederhana, agar tumbuh budaya dan bermuara pada literasi yang sebenarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mencoba bikin opini public dg bhs ndeso

01 Jan
Balas

tulisan luar biasa...

01 Jan
Balas

Mantul, semoga bisa merealisasikan untuk kemajuan literasi di Indonesia

01 Jan
Balas

Very amazing. Terus, terus, dan teruslah menulis untuk menginspirasi

01 Jan
Balas



search

New Post