Moh Irham Zuhdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
WASPADA!, RIBUAN GURU TERINFEKSI VIRUS ARD

WASPADA!, RIBUAN GURU TERINFEKSI VIRUS ARD

Wabah virus ARD menjadi momok baru bagi ribuan guru di Indonesia. Mereka berusaha mencegah jenis virus yang satu ini, jangan sampai merugikan guru sehingga mengganggu kinerja guru yang terbukti telah membuat negara ini besar dan berdaulat, meski para guru masih belum bisa mengubah urutan angka 64 dari 65 negara yang memiliki angka terendah minat baca siswa. Karena persoalannya komplek bukan pada faktor guru saja. Kini para guru harus berjibagu dengan proses penilaian baru, khususnya para guru di Kementerian Agama RI. Mereka tidak ingin terdampak sisi negatif dari ARD yang sedang melanda.

Biasanya dampak negatif ARD ditandai dengan pusing, pandangan mata nanar, mudah emosi, mendesah dengan konsentradi tinggi dan tubuh lelah. Masa inkubasinya tidak lama hanya membutuhkan hitungan jam. ARD bukan sejenis CRD ( Cronic Respiratory Disease) yakni penyakit pernapasan menular menahun yang ditandai muka bengkak, batuk dan napas berderik. ARD juga bukan sejenis Acute Respiratory Distress Syndrome ( ARDS) atau gagal napas.

ARD yang sedang menimpa guru saat ini adalah Aplikasi Raport Digital disingkat ARD. Mereka tidak punya pilihan lain untuk melakukan penilaian, kecuali melalui sistem baru yang dimungkinkan berakibat sebagaimana gejala diatas, pusing, stress, emosional, tubuh lelah dan mendesah tinggi serta mata nanar karena harus berlama-lama di depan komputer atau laptopnya. Penilaian ARD ini berbasis online sebagaimana siswa melakukan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Meski waktinya tidak dibatasi oleh jam tetapi prosesnya panjang. Data nilai yang sudah diperolah akan diolah menjadi nilai harian dan nilai ujian semester dimasukkan satu persatu dengan rigit ke dalam aplikasi ARD oleh masing-masing guru mapel dan akan diimput lanjutan oleh wali kelas melalui aplikasi yang sama namun berbeda karena menjadi data perkelas yang didapat dari semua mapel yang diajarkan. Satu guru mapel saja bisa membutuhkan waktu 3 - 4 jam untuk satu kelas dengan siswa 30 - 40 siswa, bergantung juga pada kekuatan server yang dimiliki, jika troble maka urusannya jadi lain.

Model ARD inilah yang bikin para guru stress. Bagi mereka yang sempat menyelesaikan sebelum liburan maka berbahagialah karena terobati dengan tablet piknik ke daerah wisata favorit bersama keluarga. Tetapi bagi yang belum melakukan ARD karena sistem aplikasi yang sempat amburadul maka Pil Piknik yang sudah dilakukan menjadi tak berasa lagi karena hari pertama masuk sekolah sudah harus menyelesaikan input data. Bahkan saat liburan kemarin sangat terganggu karena tak tuntas berlibur karena harus berburu ARD.

Perjuangan guru menjadi tak cukup dengan pembelajaran di kelas, para pegiat demi anak bangsa ini harus bersusah payah melakukan penilaian digital yang cukup rumit bagi guru yang masih gaptek (gagap teknologi). Guru memang dituntut tidak biasa-biasa di era milenial ini, sistem digital sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan dunia pembelajaran. Merekapun tak patah semangat, meski dengan tertatih mengoperasionalkan kerboard laptop toh akhirnya mereka bisa.

Oh...para guru begitu berat dan mulia tugasmu, tidakkah para pemimpinmu sedikit melirik ke para guru tentang pekerjaanmu, tidak bisakah sistem penilaian disederhanakan, menjafi tidak majukah pendidikan itu tanpa ada beban berat adiministrasi pembelajaran yang harus dipikul para guru yang waktunya lebih banyak terbuang kepada pemenuhan admin dibanding bersama siswa dalam banyak bimbingan dan pendampingan.

Jika para guru lebih banyak konsentrasi pada peningkatan mutu pembelajaran dan banyak bersama siswa dalam bimbingan maka bukan mustahil urutan pendidikan Indonesia di posisi juru kunci ke 64 dari 65 begara bisa naik kelas menjadi 20 besar minat baca siswa, bahkan olimpiade internasional pun tidak lagi menjadi mimpi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah dahsyat Pak...

02 Jan
Balas

Waduh...jadi tersipu oleh komen mas Eko dan pak Syaikhu

02 Jan
Balas

Memang pak acep, ikut merasskan ya ?....guru kemenag kah ?

03 Jan
Balas

Mantul Pak Irham Zuhdi, Barokallah lanjutkan menulisnya

02 Jan
Balas

Keren, sesuai dg realitas yg kita hadapi

03 Jan
Balas

Ada yg meninggal Karena ARD. Inna lillahi wainna ilaihi raji'un

03 Jan
Balas



search

New Post