3 Dimensi Kehidupan Manusia
"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (Qs. Al-Imron: 183 )
Tidak ada sesuatu yang kebetulan dalam kehidupan ini, bahkan selembar daun jatuh pun sudah di atur oleh Allah SWT. Begitu pula dengan kehidupan manusia dan makhluk laninya.
Maka manusia itu harus lebih meningkatkan potensi kehidupannya untuk tetap berada pada koridor keislaman nya secara menyeluruh. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Allah SWT "wahai orang-orang beriman masuklah kalian kedalan agama islam secara menyeluruh". Dengan demikian berarti kita sebagai manusia yang beriman harus bisa menerima konsekuensi keislaman yang kita gadang gadangkan selama ini, jadi bukan hanya sekedar islam KTP atau apa lah namanya gitu,
Maka dengan memperhatikan Firman Allah tersebut potensi kehidupan manusia memiliki 3 potensi yang perlu di perjuangkan secara totalitas tanpa batas sebagai bukti konsekuensi keislaman yang kita yakini.
1. Dimensi kehidupan masa lalu
Dimensi kehidupan masa lalu tentu semua orang akan beragam cerita sesuai dengan pengalaman dan potensi kehipuan masing-masing, ada yang bersifat negatif dan ada pula yang bersifat fositi.
a. Bersifat negatif
Kehidupan manusia di masa lalu ada yang bersifat negatif,
Pertanyaannya apakah perlu di sesali ?
Jawabannya tentu tidak, kenapa tidak mesti disesali ?. Karena masa lalu tidak bisa kita putar balik.
Lalau apa yang harus kita lakukan ?
Maka perhatikanlah QS. Al-Hasyr : 18. "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah di perbuatnya, dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kita kerjakan".
Nah maka yang harus kita lakukan adalah intropeksi diri terhadap prilaku negatif yang telah kita berbuat, dengan bahasa lain yaitu bertaubat dan meningkatkan kapasitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Jadi kalau bahasa lainnya jangan sampai kita kita terjatuh dua kali pada lubang yang sama.
b. Bersifat Positif
Prilaku kehidupan kita yang positif perlu ditingkatkan ke level yang lebih tinggi lagi untuk mencapai derajat MUTTAQIN, dan boleh juga di ceritakan kepada istri, anak cucu dengan tujuan untuk memotifasi semangat mereka dalam melakukan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain..
2. Dimensi kehidupan Masa Sekarang
Masa sekarang ini lah yang kita miliki, besok lusa belum tentu menjadi milik kita, itu artinya kesempatan hidup yang Allah berikan kepada kita hari demi hari betul betul mesti dipergunakan dengan semaksimal mungkin, tentunya dalam bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Sebagainama Allah SWT telah memberikan gambaran kepada kita semua, " dan tidak lah aku ciptakan jin dan manusia keculai hanya untuk beribadah kepada Allah SWT",
Hal ini menggambarkan penghambaan seorang manusia kepada tuhannya, dengan segenap jiwa dan raga bahkan hartanya dipergunakan untuk tegaknya IQOMATUDDIN. Jangan sampai hari ini kita terbuai oleh keadaan indahnya dunia yang belum tentu menjamin keimanan dan ketakwaan kita. Oleh karenanya manusia itu memiliki fitroh yang suci yang senantiasa mesti dijaga dan dipelihara kesuciannya. Kalau kita tidak bisa menjaga fitroh kesuciannya maka niscaya kita menjadi orang yang merugi.
Hal yang perlu diperhatikan Qur'an Surat Al-Asr 1 -3
"Demi masa, seungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan soleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasshati untuk kesabaran."
Pada ayat ini Allah menekankan kepada manusia betapa pentingnya memanfaatkan waktu yang begitu singkat ini, kita ini hidup hanya sehari semalam atau 1×24 jam saja, lengah sedikit saja maka kita termasuk orang orang rugi.
Wahai ikhwan, yuuu kita solehkan diri kita masing-masing sebelum mensolehkan orang lain, dengan memaksimalkan kesempatan yang Allah berikan kepada kita semua, kita raih pahala-pahala yang telah Allah janjikan itu, paling tidak janganlah kita tinggalkan solat berjamaah di mesjid atau amalan lainnya yang bisa kita lakukan, atau jangan jangan hari esok kita sudah tidak bisa melihat terbitnya matahari.
3. Dimensi Kehidupan yang akan datang
Yang dimaksud oleh saya dimensi kehidupan yang akan datang adalah kehidupan setelah kematian, ngeri juga yaa kalau kita bicara kematian. Tapi sebagai ummat muslim tentu kita semua meyakini bahwa ada kehidupan yang abadi setelah berakhirnya kehidupan dunia ini, maka hal ini lah yang harus diperjuangkan oleh kita saat ini sampai titik darah penghabisan.
Kehidupan dunia boleh kita raih dan boleh juga di upayakan semaksimal mungkin, akan tetapi kehidupan dunia ini jangan sampai membuat kita lupa akan kehidupan yang kekal.
Bagaimana mempersiapkan kehidupan akan datang itu ?
Maka kehidupan masa sekarang ini menjadi miniatur atau gambaran kehidupan masa yang akan datang, berarti baik dan buruk nya prilaku kita saat ini akan menjadi jawaban dimasa yang akan datang..
Rancecet, 04 Februari 2021
AL-FAKIR
MOH RAMSUDIN FAJRI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap pak.. satu hari satu artikel panjang x lebar
Ha'ha'ha. Panjang kali lebar sama dengan Luas nyah
Atau tulisannya kepanjangan yaaa