BERTEMU DENGAN MU AKU KAGUM

Ada pribahasa yang sangat populer “tak kenal maka tak sayang”, ungkapan pribahsa ini menggambarkan betapa pentingnya saling menjalin ukhuwah yang saling mendekap dalam ketaatan.

Satu tahun yang lalu saya dipertemukan dengan seseorang yang sangat luar biasa (tidak saya sebut namanya), beliau adalah sosok yang sangat sederhana, santun, lemah lembut dan akhlaknya sangat luar biasa, tapi tegas dalam bersikap, kesederhanaannnya menjadi inspirasi bagi saya. Yaaa sangat sederhana sekali. Penampilannya hampir nyaris layaknya orang biasa saja. Padahal beliau ini adalah orang yang sangat luar biasa. Saking luarbisaanya saya menyebutnya super hero, yang datang menjadi malaikat penolong bagi siapa saja membutuhkan pertolongan.

Ketika saya Tanya kenapa bapak mau datang jauh- jauh kesini,dengan menempuh waktu perjalanan 8 jam lebih dan kondisi jalan yang hancur seperti ini, bapak kan bisa menyuruh orang untuk datang kesini?

Jawabannya sangat luar biasa, sambil tersenyum lebar, lembut, santun dan bahkan saya perhatikan pada raut wajahnya sama sekali tidak ada rasa menyesal atau kecewa, bahkan beliau sangat sumringah.

“Pak Ustdz saya ini sudah tua, sudah punya banyak cucu, yaaa tinggal menunggu giliran dipanggil oleh yang maha kuasa Allah Azzawalla saja. Tapi sebelum saya dipanggil oleh yang maha kuasa, saya ingin memanfaatkan sisa hidup ini untuk memberi manfaat kepada orang lain, karena Nabi kita Muhammad menyampaikan kepada ummatnya, sebaik-baiknya manusia itu yang memberi manfaat kepada manusia lainnya. Tutur beliau sambil mendekap saya.

Subhanallah jawaban yang sangat menohok hati, tidak terasa air mata saya mengalir membasahi pipi sambil mengatakan syukron akstir ala kulli hal, semoga segala amal kebaikan bapak dibalas oleh Allah Azza wajalla.

Suasana yang penuh haru dan kehangatan itu buyar ketika ikhwan saya datang sambil membawa makanan yang saya pesan, ya saya pesan udang lobster termasuk nasi liwet dan lainya. Sambil menikmati hidangan kami masih berbicang ringan untuk progress kedepan dengan suasana yang sangat akrab dan penuh kehangatan.

Bersambung…………………………….

Rancecet, 13 Februari 2021

Al-Fakir

MOH RAMSUDIN FAJRI