Moh. Tohiri Habib

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GENDUT TANDA BODOH?

Ada persepsi yang beredar di sebagian masyarakat, bahwa anak gendut biasanya tidak terlalu cerdas. Faktanya, memang ada beberapa anak yang memiliki tubuh gemuk yang tidak pandai. Namun, tidak sedikit orang pandai bertubuh gemuk. Lalu, Adakah hubungan kausalitas pada tubuh gemuk dan tingkat kecerdasan ?

Memang jika dirasionalisasi secara paksa, akan ketemu penjelasannya. Misalnya, orang bertubuh gemuk biasanya tidak lincah, karena berat tubuhnya menghalangi untuk bisa melakukan banyak hal dengan sigap dan cekatan, termasuk belajar dengan keras. Karena berat (baca saja; malas) belajarnya, maka jadinya dia tidak terlalu pandai.

Jika demikian, maka gemuk tidak hanya berpengaruh pada tingkat kecerdasan saja, tapi bisa juga dengan hal lain seperti kekayaan, kesuksesan dan lain sebagainya. So, bisa jadi orang gemuk juga tidak terlalu kaya, tidak terlalu sukses. Padahal banyak kita dapatkan orang kaya yang gemuk dan sukses.

Kecerdasan dengan makna lebih luas yang meliputi otak, akal, pikiran dan daya hafal dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Diantaranya genetik, usia, nutrisi dan lainnya. Kecerdasan juga bisa diupayakan dengan memaksimalkan kerja otak. Sebagai contoh, orang yang telah hafal al-Qur'an akan lebih tajam daya hafalnya. Dia akan lebih mudah menghafal matan, nadhom, atau kitab lain karena otaknya sudah terlatih menghafal materi yang lebih banyak. Orang yang biasa berfikir sistematis dan ilmiah akan memiliki ketajaman dalam menganalisa. Dan banyak lagi contoh lain.

Sebaliknya, beban pikiran yang berlebihan bisa mengakibatkan melemahnya fungsi dan kesehatan otak. Semisal, orang yang terlalu berat berpikir seringkali dihinggapi stres bahkan bisa sampai gila. Bahkan bisa berpengaruh pada kesehatan fisik. Tidak sedikit orang terkena stroke, gangguan fungsi jantung, dan hipertensi disebabkan oleh beban pikiran yang berat.

Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata: Sesungguhnya jika akal mengalami kelelahan, maka akan melemah fungsinya. Dan jika sudah melemah, kian lama akan tidak berfungsi. Hal yang dapat meningkatkan fungsi akal adalah dengan mengurangi makan dan tidur, bersiwak dan lain sebagainya. Lebih lanjut beliau mengatakan, Al-bithnah tudzhibu al-fithnah (Kerakusan dapat menghilangkan kecerdasan).

Kerakusan dalam konteks ini adalah terhadap makanan. Seorang yang rakus akan makanan menjadikannya serasa lapar dan tidak pernah kenyang, sehingga dia makan dan makan lagi. Akibatnya tubuhnya pun berkembang menjadi gemuk.

Dari sinilah awal mula persepsi keliru bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan identik memiliki kekurangan tingkat kecerdasan. Padahal, sesungguhnya yang menghilangkan atau mengurangi kecerdasan adalah sifat rakus akan makanan yang diturut. Kalau banyak makan memang identik dengan gemuk, tapi gemuk tidak berarti kurang cerdas. Wallahu A'lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Big is happy, sir. Bcs I'am big.hehe...

10 Oct
Balas

Setuju

29 Oct



search

New Post