MAHFUD MD IS MAN OF THE MATCH
MAHFUD MD IS MAN OF THE MATCH
Siapa tak kenal pak Mahfud MD? Tokoh nasional yang satu ini, selain memiliki karir politik dan akademik yang moncer, pemikiran cerdas dan otak brilliant, pribadi bersih dan kredibel, juga memiliki kejujuran "tingkat dewa" (istilah kids jaman now).
Karakter terakhir ini bisa kita buktikan bersama dari rekam jejaknya. Kejujuran tingkat dewa yang saya maksud adalah obyektifitasnya dalam memandang sebuah persoalan. Dia berani berkata benar, meski penuh resiko dan terhadap sejawat sendiri.
Namun demikian, sebab kejujuran itu pula banyak orang yang respek terhadapnya, baik kawan maupun "lawan". Karena dalam menyampaikan kebenaran yang diyakininya, beliau menggunakan bahasa yang santun dan cara komunikasi yang baik dan jauh dari kesan menjatuhkan. Contoh yang paling aktual adalah paparannya di acara ILC (5-12-2017).
Di Acara itu, beliau mencounter banyak pembicara, tidak terkecuali Abu Janda yang konon mewakili salah satu anak organisasi NU. Meski pada acara tersebut beliau bukan representasi ormas, tapi publik mengetahui bahwa pak Mahfud tidak bisa dilepaskan dari NU.
Tanpa segan dan takut menjatuhkan marwa ormasnya, beliau menolak apa yang disampaikan oleh Abu Janda karena bertentangan dengan tradisi NU. Meski beliau NU, tapi tidak melulu membenarkan apapun yang mengatasnamakan organisasinya.
Bagi saya, beliau telah mengamalkan dengan sebaik-baiknya hadits Nabi:
قل الحق ولو كان مرا
Suarakan kebenaran meski pahit.
Atau
قل الحق ولو على نفسك
Suarakan kebenaran meski pada diri sendiri.
Bagi kalangan NU, pak Mahfud adalah figur luar biasa. Beliau adalah sosok mitra sejati, baik dalam berorganisasi maupun lainnya. Sebagaimana ungkapan Imam Ali bin Abi Thalib:
صديقك من صَدَقَك ﻻ من صدَّقك
Mitra (sejatimu) adalah orang yang berkata benar padamu, dan bukan orang yang (selalu) membenarkanmu.
Di sisi lain, beliau juga mengkritik apa yang disampaikan oleh Felix Siauw dan Eggi Sudjana. Namun demikian, tampak dari gesturenya, mereka berdua menerima kritik tersebut dan tidak merasa tersinggung. Ini tidak lain karena bahasa atau cara berkomunikasi pak Mahfud yang sangat baik. Berbeda sama sekali dengan pemandangan saat para tamu ILC lainnya yang saling menanggapi.
Jadi, poin paling berharga yang bisa dipetik dari acara ILC tersebut adalah pembelajaran kejujuran dan obyektifitas yang ditunjukkan oleh pak Mahfud MD. Tokoh-tokoh kita atau kita sendiri perlu meneladani karakter baik ini.
Untuk itu, apresiasi setinggi-tingginya untuk pak Mahfud MD. Buat saya, beliau adalah bintang di acara tersebut (man of the match). Semoga Allah memperbanyak tokoh nasional yang seperti beliau.
Rabu, 6 Desember 2017
Kang Thohir
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Izin menanggapi Dengan tdk brmaksd utk menjatuhkan Prof. Mahfud, ada ucapan beliau yg hrs dikritisi terutama ttg tdk bakunya sistem khilafah dlm islam sehingga beliau berkesimpulan hukumnya menjadi boleh. Pertanyaan kritisnya adalah apakah sesuatu yg tdk baku itu adalah hal mubah? Misal tata cara sholat, tdk baku, beda-beda tiap mazhab, tp apakah hukum sholat jd mubah?