Moh Yasin

Kepala Sekolah di SDN Nyabakan Timur III Kab. Sumenep Madura. Kegiatan diluar kedinasan Praktisi KBRA ( Keluarga Besar Ruqyah Aswaja ) Sumenep, Organisasi, menu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Bayaran Yang Ku Cari

Bukan Bayaran Yang Ku Cari

Bukan Bayaran Yang Ku Cari

Rani adalah guru honorer di sebuah Sekolah Dasar Negeri di kota ini, berangkat pagi pulang siang adalah aktifitasnya setiap hari, menjahit adalah pekerjaan sampingannya.

Rani mempunyai dua orang anak, anak yang pertama bernama Syaiful Huda duduk di kelas V SD sedangkan anak yang kedua Fitriatul Hasaniyah duduk di kelas III SD.

Suami Rani adalah seorang pekerja swasta.

Pagi itu hari Senin. Pagi - pagi buta Rani sudah bangun dari tidurnya, setelah selesai Sholat Subuh Rani menghidupkan kompor gas yang terdapat di dapurnya untuk masak.

Sang Suami juga berkemas - kemas memasukkan barang - barang yang akan dibawa ke kantornya.

" Pa...bangunkan anak - anak, suruh mandi sekarang hari Senin lho, upacara di sekolah ", pinta Rani pada sang suami. " Ya....ma ", jawab sang suami.

" Ayo....mas bangun, adik juga bangun cepetan sana mandi, gantian ya ", pinta sang suami kepada anaknya.

Kedua anaknya pun bangun mandi secara bergiliran. Jam dinding menunjukkan pukul 05.15 WIB.

Sambil mempersiapkan sarapan paginya, Rani juga mempersiapkan keperluan - keperluan yang akan dibawa ke sekolah hari ini. Laptop dan perangkat pembelajaran yang ditulisnya tadi malam dimasukkan ke dalam tasnya.

Setelah semuanya siap mereka pun sarapan pagi bersama. Kemudian mereka saling berpamitan, " Pa...anak - anak jangan lupa diantar ", pinta Rani, " Ya...ma ", jawab sang suami.

" Ayo anak - anak mama berangkat duluan ya ", kemudian Rani mencium tangan suaminya dan kedua anaknya mencium tangan Rani. Rani pun tak lupa berpamitan kepada ibunya.

" Assalamualaikum , Rani mengucapkan salam. " Waalaikum salam ", jawab mereka bersama - sama.

Rani pun melaju dengan sepeda motornya. Jarak tempuh Rani ke sekolahnya sekitar 30 menit.

Sesampainya di sekolah Rani langsung menyiapkan anak didiknya untuk melaksanakan upacara bendera.

Upacara pada hari ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah. Upacara berlangsung dengan hikmad, sesudah upacara selesai anak - anak langsung masuk ke kelasnya masing - masing.

Rani beranjak dari kantor menuju ke ruang kelasnya. Rani mengajar di kelas V. Rani disambut hangat oleh peserta didiknya.

" Assalamualaikum ...", kata Rani kepada murid - muridnya. " Waalaikum Salam ....", jawab muridnya serentak.

Interaksi Rani dengan murid - muridnya cukup akrap, Rani menyampaikan materi pada hari itu cukup gamblang, suasana kelas menjadi hidup dengan adanya pertanyaan - pertanyaan dari beberapa siswa. Sehingga waktu berlalu tanpa terasa.

Melihat keadaan kelas yang hidup dengan adanya beberapa pertanyaan , Rani pun menjadi senang.

" Tidak sia - sia aku mempersiapkan segala sesuatunya tadi malam, anak - anak cukup senang dengan pelajaran hari ini ".

Setelah waktu demi waktu berlalu , bel pulang pun berbunyi.

Rani dengan teman - temannya saling berpamitan, Rani cepat - cepat pulang karena masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan di rumahnya, yaitu jahitan orang - orang yang sudah dipasrahkan kepadanya.

Dengan laju kendaraan yang cukup kencang, akhirnya Rani sampai di rumahnya.

" Assalamualaikum ....." , " Waalaikum Salaam", sahut ibunya. "Anak - anak sudah pulang Bu ?", " Ya....itu di dapur sedang makan ", kata ibunya.

" Halo ....mas dan mbak ", kata Rani kepada anak - anaknya. " Ayo ....makan yang kenyang ya, biar cepat besar ", pinta Rani.

Setelah menyapa kedua buah hatinya Rani pun masuk ke kamarnya untuk berganti baju.

Kemudian terdengar suara orang memanggil salam di luar rumah.

" Assalamualaikum .." Rani pun keluar " waalaikumsalam..." jawab Rani.

" Eeeee ..... Bu Somat...." Kata Rani.

" Sudah jahitan baju saya, dek Rani ", tanya Bu Somat.

" Sudah Bu, sebentar saya ambilkan, silahkan duduk Bu ", pinta Rani.

Rani bergegas ke dalam mengambil jahitan bu Somat.

" Ini Bu Somat, bajunya ", kata Rani sambil menjulurkannya ke Bu Somat.

Sejenak dilihat hasil jahitan bajunya oleh Bu Somat .

" Bagus dek Rani....ini kekurangan ongkosnya ", kata Bu Somat .

" Oh...ya, terima kasih Bu..", kata Rani ke Bu Somat.

Setelah itu Rani kedalam rumah untuk melanjutkan jahitannya yang lain.

" Ma...ma...adik dan mas bobok ya...." Kata anak Rani yang nomor dua, " Oh...ya...", kata Rani.

Rani di desanya memang terkenal dengan hasil jahitannya yang bagus, sehingga banyak masyarakat yang menjahitkan baju kepadanya.

Waktu pun berlalu, sampai akhirnya terdengar suara adzan Ashar.

Rani pun menghentikan jahitannya, bergegas mengambil air wudhu' untuk melaksanakan Sholat Ashar.l

Setelah selesai Sholat Ashar beberapa menit kemudian terdengar orang memanggil salam di luar.

" Assalamualaikum ....

" Waalaikumsalam....", jawab Rani dari dalam.

" Oh....papa...sudah pulang ya....", tanya Rani sambil mencium tangan suaminya. " Ya...ma...., mana anak - anak!" tanya sang suami.

" Itu barusan sudah tidur ", jawab Rani.

" Saya melanjutkan jahitan dulu ya....pa", pinta Rani.

Sang suami menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Waktu pun berlalu, sampai akhirnya malam pun tiba.

Seperti biasanya Rani dan Suami sholat Maghrib berjamaah. Setelah selesai sholat Maghrib mereka berbincang - bincang tentang pekerjaan mereka masing - masing sambil menunggu sholat Isya'.

Sampai akhirnya berkumandanglah adzan Isya', Kemudian Rani dan suaminya sholat Isya' berjamaah.

Setelah selesai sholat Isya' Rani mempersiapkan perangkat pembelajaran untuk besok paginya . Sambil ditemani sang suami dan anak - anak Rani belajar untuk pelajaran yang besok paginya.

Setelah selesai mereka pun istirahat. Seperti biasa Rani pagi - pagi sudah bangun untuk mempersiapkan sarapan pagi untuk sang suami tercinta dan kedua buah hatinya.

Setelah semuanya sudah selesai Rani berangkat ke sekolah seperti biasa.

Sesampainya di sekolah, Rani meletakkan tasnya di kantor kemudian berdiri di gerbang sekolah untuk menyambut anak didiknya yang baru datang.

Satu per satu anak - anak yang baru datang bersalaman kepada Rani.

Sampai akhirnya ada orang tua siswanya yang menghampiri Rani dan bertanya kepada Rani.

" Berapa sih, Bu Rani dibayar disekolah ini, kalo saya lihat diantara guru - guru yang sukwan di sekolah ini hanya Bu Rani yang paling rajin, datangnya pagi, menjemput anak - anak di gerbang sekolah ?" tanya sang wali murid kepada Rani.

" Maaf ya, Bu ...bayaran bukan tujuan utama saya mengabdi di sekolah ini, saya sudah berjanji pada diri saya pada waktu kuliah dulu, bawa saya harus mengamalkan ilmu saya ini ", jawab Rani.

" Masalah penghidupan saya punya usaha sampingan di rumah Bu, yaitu menjahit. Saya ikut kursus menjahit di BLK waktu habis kuliah dulu, sebelum mengajar disini ", sambung Rani.

" Sungguh mulia hati Bu Rani ", kata wali murid memujanya.

" Semoga amal baik Bu Rani diterima oleh Allah SWT ", sambungnya lagi.

" Aamiinnn....terima kasih Bu....", kata Rani sambil tersenyum .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantul Pak...menginspirasi

15 Feb
Balas

Terima kasih Bu.....

15 Feb
Balas

Mantaf pak....

18 Feb
Balas



search

New Post